PALU, MERCUSUAR- Tim Pokja Sulteng Emas 2024 tampaknya tak main-main untuk menaikkan pamor cabang olahraga (cabor) Sepak Bola yang dalam tiga edisi PON meredup. Lewat KONI Sulteng, tim Pokja Sulteng Emas 2024 yang diketuai Rony Tanusaputra, menargetkan cabor Sepak Bola berprestasi dan bisa lolos lagi ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh- Sumut 2024 setelah terakhir tampil di PON Kaltim 2008.
Oleh karena itu KONI Sulteng, mengundang Asosiasi Provinsi ( Asprov) PSSI Sulawesi Tengah untuk melakukan kordinasi dan konsolidasi, di Kantor KONI Sulteng Senin (10/1/2022) pagi untuk mengetahui kesiapan Asprov dalam menyiapkan pemain-pemain terbaiknya.
Sekaitan hal itu Ketua Umum (Ketum) KONI Sulawesi Tengah, Moh Nizar Rahmatu yang hadir dalam pertemuan itu mengharapkan Asprov PSSI Sulteng bisa bersinergi dengan Pokja Sulteng Emas 2024 agar cabor Sepak Bola di bisa kembali berbicara di arena PON. Sekalipun belum menargetkan meraih emas, namun lolos dari babak kualifikasi PON XXI sudah menjadi harga mati dan tak bisa di tawar-tawar lagi. Pasalnya, dalam tiga edisi PON sejak PON 2012 Riau, PON Jabar 2016, dan PON Papua 2020, Cabor Sulteng tak lolos PON .
Sekum Asprov PSSI Sulteng, Harry Sumampow yang hadir pada pertemuan tersebut mengakui federasinya belum memiliki bank data pemain. Meski demikian Asprov, menurut dia telah mengantongi nama-nama pemain muda hasil talent scouting selama kompetisi PSSI LIGA 3 PSSI Sulteng belum lama ini.
Sementara itu, Direktur Teknik ( Dirtek) Persipal, Hanafing mengingatkan kepada Asprov PSSI Sulteng untuk benar-benar mencari pemain-pemain terbaik yang akan direkrut masuk ke dalam skuad Pra PON Sulteng.
“Sulawesi Tengah ini memilki potensi dan bakat pesepak bola di 13 kabupaten kota. Hanya saja belum tersentuh oleh pelatih-pelatih terbaik. Saya pikir sangat tepat jika Asrpov juga melakukan pencarian pemain berbakat di daerah ,” ujar Hanafing.
Pelatih berlisenci A AFC Pro ini juga menjelaskan secara rinci metode serta stategi pembinaan atlet Sepak Bola. Meski diakui pemain-pemain Indonesia belum memiliki mental juara, sehingga pembinaan Sepak Bola ke depan harus matang dan sistematis.
Untuk mendapatkan pemain berkualitas, Hanafing menyebut postur tubuh minimal 170 cm , selain tentunya berkualitas serta memiliki teknik, selain itu menguasai defending, attacking dan transition serta disiplin. CLG