Gerak Cepat, Ketum KONI Perintah Inventarisir Aset

koni inventarisir

PALU, MERCUSUAR – Pengurus Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2021 – 2025 mulai melakukan inventarisasi atau pengumpulan data aset milik KONI Sulteng, Rabu (14/7/2021).

Ketua Umum (Ketum) KONI Sulteng, Mohammad Nizar Rahmatu memberikan mandat yang tercatat dalam Surat Tugas dengan Nomor surat, 167/KONI-STG/VII/2021, kepada sejumlah nama pengurus KONI Sulteng untuk mengumpulkan data sekaligus meninjau kondisi sejumlah aset KONI Sulteng yang ada di Kota Palu.

Nama – nama yang diberi tugas tersebut adalah Kepala Bidang Kerja Sama KONI Sulteng, Ngo Hendri dan anggota Ismail Ruslan, Kepala Kesekretariatan (Kasek) KONI, Idrus Sahar Muhammad, serta Kepala Bidang Perlengkapan Kesekretariatan KONI, Renaldi Yusuf Ritupalu.

Menurut Kasek KONI, Idrus Sahar, selain melakukan pengumpulan data dan peninjauan aset, mereka juga diberi tugas oleh Ketum KONI Nizar Rahmatu untuk memastikan aset – aset KONI masih terpelihara dengan baik. Di mana tujuannya apakah aset tersebut perlu ada perbaikan dari KONI atau tidak. Sebab dengan melakukan hal itu, maka pihak KONI dapat mengetahui layak dan tidaknya aset itu difungsikan untuk gelaran iven atau harus dilakukan pembenaha. Selain itu aset tersebut dapat digunakan oleh para atlet Cabang Olah Raga (Cabor) dalam berlatih.

“Kami tinjau fasilitasnya. Mulai dari MCK apakah masih bagus dan bisa dipakai buang air. Kemudian fasilitas lainnya yang ada di dalam gedung,” tutur Idrus Sahar.

Ia mengatakan, ada beberapa Gedung Olah Raga (GOR) dan aset KONI lainnya yang mereka tinjau. Ada GOR Siranindi, dan lapangan tenis di belakang Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulteng, stadion dan lapangan sepak bola Gawalise di Kelurahan Duyu Kota Palu.

“Ada juga GOR di sebelah stadion. Kemudian lapangan bola di jalan Anoa yang sekarang masih ada Huntara. Kami memastikan apakah terpelihara dengan baik atau tidak. Supaya atlet nyaman latihan,” tandasnya.

Tidak hanya itu, tambah Idrus Sahar, mereka memeriksa kondisi aset tersebut secara detil, apakah ada ruangan yang perlu dibenahi, kondisi plafonnya masih bagus atau sudah tidak layak.

“Kami diberi tugas Pak Ketua, supaya mendata apa saja yang perlu dibenahi. Misalnya kalau toliet rusak, atlet mau buang air kemana. Ini semua yang perlu menjadi catatan kami sebagai laporan kepada Pak Ketua Umum agar segera dibenahi,” jelas Idrus Sahar. BOB

Pos terkait