PALU, MERCUSUAR – Mungkin ada yang bertanya , mengapa Sulawesi Tengah hanya akan mengirim satu atletnya di cabang olahraga (cabor) Sepatu Roda di PON XX Papua yang diwakili Mohammad Sadam. padahal atlet Sepatu Roda di Sulawesi Tengah tak sedikit jumlahnya.
Terkait hal itu, pelatih Sepatu Roda Sulteng Tesar Abdul Samad mengatakan sejatinya ada enam atlet yang dikirim tampil di Pra PON yang digelar di Bekasi, tapi lima diantaranya gagal lolos ke PON Papua. “Dari enam atlet yang mengikuti Pra PON, cuma satu saja yang lolos, lima lainnya gagal karena tidak masuk ke dalam lima besar sewaktu Pra PON di Bekasi,” ujar Tesar kepada Mercusuar, Rabu (15/9/2021).
Tesar mengatakan sejak awal, enam atlet Persatuan Olahraga Sepatu Roda (Porserosi ) Sulteng ditargetkan masuk lima besar agar semua atlet yang ikut dalam Pra PON di Bekasi bisa lolos ke PON Papua. tetapi lawan yang di hadapi adalah atlet penghuni pelatnas.
“Latihan yang diberikan kepada para atlet belum sampai setahun hanya beberapa bulan saja, sedangkan lawan kita sudah melakukan Latihan lima sampai tujuh tahun adapun juga atlet yang kita hadapi adalah sprinter Indonesia terbaik yang bertanding di Spanyol,” jelasnya.
Meski hanya satu atlet, Tesar beraharap akan ada kejutan di arena PON. “Target tetap kita optimis untuk mengusahakan meraih medali akan tetapi kita tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi kedepannya, karena di arena itu bisa saja ada insiden cuma kita tidak minta dan kita tidak tahu situasinya seperti apa. Jadi, kita berdoa saja terus semangat dan optimis. Karena itu tujuan utamanya, buat apa kita ikut kalau bukan buat juara,” tutupnya. MG 6