PALU, MERCUSUAR – Menjadi satu-satunya wasit berlisensi nasional yang prestasi Sepakbolanya tak bergema di Sulawesi Tengah, membuat jiwa Henok Cugeno tertantang untuk menularkan ilmunya kepada wasit-wasit Sepakbola di Desa Katu, tempat kelahirannya agar Sepakbola di Kecamatan Lore Tengah bisa bangkit dan berprestasi.
“Menurutku prestasi Sepakbola di satu daerah tak hanya karena kemampuan pemain dan pelatihnya. Tapi, wasit pun punya andil atas prestasi itu. Artinya, wasitlah yang memberikan edukasi kepada tim dan pemain bagaimana peraturan permainan sesungguhnya dari pasal 1 sampai 17 dalam Laws of the Game, apalagi peraturan permainan itu setiap tahunnya mengalami perubahan. Kita, sebagai wasit tentunya perlu melakukan sosialiasi,” ujar Henok kepada Mercusuar.
Diketahui, Henok Cugeno baru saja mengikuti kursus wasit C1 Nasional di Palu yang dipandu instruktur nasional, Yandri, Yesayas Leihatu dan Oki Dwi Putra. Dalam kursus yang berlangsung selama sepekan tersebut,Henox mampu tampil prima dalam mengikuti finess Test dengan hasil sempurna.
“Sama dengan wasit-wasit kebanyakan, saya pun punya cita-cita menjadi wasit nasional saat memutuskan menekuni profesi wasit Sepakbola. Artinya, jangan setengah-setengah ketika kita sudah menetapkan hati dan pikiran pada satu titik ,” ujar Henok usai bertugas di sebuah turnamen di Kota Palu belum lama ini.
Henok Cugeno saat ini bekerja di Kehutanan Lingkup Balai Besar Taman Nasiobal Lore Lindu Kabupaten Poso dan masih berstatus honorer. Meski demikian , Henok menyukai dan menikmati pekerjaan tersebut.
“Saya berterima kasih kepada para senior-senior wasit yang sudah mendukung dan memberikan semangat. Dan juga kepada pimpinan saya di lingkup Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu yang telah mendukung saya dalam mengikuti Kursus ini,” ujar Henok mengakhiri. CLG