In Memoriam Firdaus Kindo

WhatsApp Image 2019-09-17 at 9.34.45 PM - Copy

PALU, MERCUSUAR- Jagad Sepakbola Sulawesi Tengah, khususnya Kota Donggala kehilangan sosok  Firdaus Kindo  , sang legenda Sepakbola yang selama ini telah berjasa dengan mengerahkan kemampuan tenaga dan pikirannya dalam membina dan membangun Sepakbola di Kota Donggala. Almarhum Firdaus Kindo Lamarauna telah dipanggil Allah SWT pada hari Selasa siang pukul 12.30 Wita usai menunaikan shalat sunnat tahiyatul masjid di Masjid Raya Donggala, Selasa (17/9/2019)siang.

Firdaus Kindo yang lahir di Donggala pada 5 Januari 1965 dikenal sebagai sosok pendiam. Tak banyak info yang bisa digali soal data dan catatan perjalanan  seorang  Firdaus Kindo selama berkarir sebagai pemain bola profesional.

Namun dari beberapa foto maupun saksi sejarah menyebutkan, almarhum yang terkenal di zamannya sebagai  playmaker handal yang mempunyai umpan- umpan terukur adalah skuad Palu Putra Galatama selama enam tahun sejak 1984 sampai 1989.Sepulang dari PON Jakarta 1989, Firdaus Kindo langsung diboyong Putra Samarinda yang mengontraknya selama hampir enam  tahun sejak 1990 sampai 1996. Karir profesional almarhum berakhir di klub Persiba Balikpapan (1996-1998).

Jauh sebelum  almarhum Firdaus Kindo menjadi pesepakbola profesional, bakat  Firdaus Kindo muda saat itu tercium  oleh talent scouting PSSI dan memanggilnya bergabung di timnas U-17 .Sayangnya kesempatan tersebut terbuang karena sesuatu dan lain hal.

Wafatnya Firdaus Kindo mendapat ucapan duka cita dari kerabat maupun orang -orang yang merasakan kehilangan dari asisten pelatih Celebest FC ini .

Eks pelatih kepala Celebest FC, Liestiadi mengagumi jiwa sabar almarhum Firdaus Kindo ketika membantu dirinya sebagai asisten pelatih.” Beliau itu salah satu pelatih yang cerdas dan disiplin. Orangnya pendiam tak banyak bicara tapi kemampuannya melatih anak-anak sangat membantu saya” sebut Liestiadi.

Andi Rol yang tergabung dalam Komite Wasit Asprov mengakui sosok Firdaus Kindo yang dikenalnya adalah sosok yang santun ketika berada di depan bench sebagai pelatih.” Saya kenal almarhum sebagai sosok pendiam tak banyak  protes

ketika membawa timnya bertanding, ” ujar Andi Rol.

Ucapan belasungkawa  juga disampaikan Zainuddin Lele yang merupakan anggota skuad Palu Putra Galatama. ” Bagi saya, almarhum berperilaku baik dari dulu hingga saat ini . dan beliau tak hanya jago main bola tapi juga jago main gitar. Bahkan waktu kami masih sama-sama di Palu Putra, rasa cape habis latihan akan hilang kalau almarhum sudah mainkan gitar di mess menghibur kami semua,” jelasnya.

Selamat jalan coach,  jasamu terhadap pembinaan Sepakbola usia muda tak akan terlupakan.Semoga amal dan kabaikanmu selama di dunia menjadi penghapus segala dosa baik yang disengaja maupun tidak disengaja. CLG

Pos terkait