PALU, MERCUSUAR- Wakil Ketua Komite Olahraga Nasio
nal Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah, Alhizam Lamadau mengapresiasi kegiatan Pelatihan Pelatih Level 1 Badminton World Federation (BWF) yang diselenggarakan PBSI Sulawesi Tengah, Rabu (23/3/2022).
Dalam sambutannya di acara pembukaan yang digelar di GOR Bulutangkis Dewata Palu, Alhizam memuji PBSI yang telah berbuat sesuatu hal yang paling mendasar dalam kepengurusan olahraga meskipun belum dilantik pasca Musprov PBSI Sulteng.
“Mengurus olahraga lebih banyak ruginya dari pada untungnya. Tapi mengurus olahraga adalah sesuatu hal yang bermartabat. Sehingga pelatihan pelatih Ini kita harapkan membuat masyarakat semakin semangat dan mencintai Bulutangkis. Kegiatan ini sangat mendasar dalam hal pembinaan atlet. Dengan tersedianya pelatih berlisensi tentunya meningkatkan kualitas atlet daerah, Inshaallah semakin baik,” ujar Alhizam.
Meski demikian wakil ketua VII KONI Sulteng ini menyoroti kejuaraan Bulutangkis di Sulawesi Tengah lebih terfokus pada kalangan eksekutif dan tak melibatkan atlet tingkat dasar.
” Kegiatan Bulutangkis di Sulteng hanya di kalangan eksekutif. Harusnya PBSI berbuat bagaimana membuat even dalam tingkat dasar. Karena kalau pembinaan sejak dini di lakukan di tingkat dasar, Inshaallah pada usia selanjutnya akan menjadi pemain hebat asal dilatih pelatih berlisensi. Semoga dengan kepengursan baru yang sangat bersemangat akan melahirkan atlet bulutangkis seperti di era Lili Tampi, atlet asal Sulteng yang pernah mengharumkan Indonesia di tingkat dunia,” ujar Alhizam.
Di akhir sambutannya, Alhizam berpesan kepada pengprov PBSI Sulteng agar meniru konsep yang dilakukan KONI Sulteng dalam menciptakan prestasi.
” Ada 12 medali yang diraih Sulteng di PON Papua baru- baru ini Hal ini karena cara kerja organisasi lewat inovasi yang dilakukan KONI Sulteng. KONI Sulteng menawarkan space atau ruang kepada pihak sponsorship tapi bukan meminta minta. Ini yang perlu ditiru PBSI Sulteng.Semoga PBSI semakin berkibar setelah adanya pelatihan pelatih level 1 BWF,” ujar Alhizam.
Di tempat yang sama Ketua Umum PBSI Sulteng, Gufran Ahmad menyebut kegiatan pelatihan pelatih sebagai bentuk pemerataan pelatih berlisensi di seluruh wilayah Sulawesi Tengah.
“Ini program kerja pengprov tapi setahun sekali dilaksanakan sesuai regulasi PB dan saya harap peserta mengikuti dengan baik. Kegiatan ini juga yang pertama PBSI pasca terbentuk meski belum dilantik,” ujar Gufran Ahmad.
Dia menambahkan pelatihan pelatih sebagai upaya pemerataan pelatih berlisensi dan semua peserta diharapkan mengikuti dengan baik, karena standar PBSI betul betul ketat dan tak bisa main-main.
Diketahui sebanyak 18 peserta mengikuti Pelatihan Pelatih Level 1 Badminton World Federation (BWF) yang diselenggarakan pengprov PBSI Sulawesi Tengah.CLG