PALU, MERCUSUAR – Pengkot Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Palu mengirim 27 pendekarnya untuk bertarung di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX 2022 di Kabupaten Banggai dengan rincian 12 atlet di kategori Seni TGR dan 15 atlet di kategori Tanding. Dengan kekuatan penuh tersebut, Pelatih Pencak Silat Kota Palu, Yuniar Tanase, berharap skuadnya bisa merebut medali emas di kelas A hingga kelas G. Sedangkan di kelas H dan I yang masuk kategori kelas berat peluang meraih medali emas fifty-fifty.
“Atlet-atlet saya di semua nomor berpeluang besar meraih medali emas, kecuali di kelas berat yang peluangnya fifty-fifty. Target medali emas kita sebenarnya di nomor Seni, sama seperti yang kita peroleh di Porprov sebelumnya di Parigi. Tapi kelas Tanding juga punya peluang rebut medali emas,” ujar Yunia Tanase kepada Mercusuar, Kamis (1/12/2022).
Menghadapi Porprov 2022 ini, tim Pencak Silat Kota Palu sudah melakukan persiapan dengan maksimal, bahkan setelah Porkot Palu Maret 2022 lalu.” Setelah Porkot lalu kita sudah persiapan dalam TC berjalan walaupun saat itu belum didanai. Nanti setelah tiga bulan terakhir kita semakin fokus. Sekarang ini masuk periodisasi kompetisi dan menurunkan volume latihan karena sudah masuk kompetisi utama. Latihan fisiknya berkurang dan yang diutamakan taktik dan mental,” ujar Yuniar.
Soal pesaing di Porprov mendatang, Yuniar tak mau berkomentar banyak. Menurutnya atlet-atlet yang tersebar di masing-masing kabupaten rata-rata alumni SKO Smanor Taduako dan PPLP yang notabene pernah menjadi anak didik staf pelatih Kota Palu.
Dalam catatan Mercusuar, beberapa nama familiar yang berpotensi menyumbang medali emas antara lain adalah Nurfadila, Astri Windasari, Irma Ningsih, Aisyah Amalia, Fais, Triwibowo, Eko, dan Atmaja.
“Asal fair-fair saja, kita aman, karena biasa di Silat ada berat sebelahya apalagi menghadapi tuan rumah, kalau soal teknik saya optimisa pada anak-anak,” ujar Yuniar yang berharap penggunaan alat digital digunakan objektifitas penilaian. CLG