PALU, MERCUSUAR- Tim Morning FC menolak dikatakan sebagai pemicu gesekan antar pemain , ketika pemainnya, Ma’rif diganjar kartu merah akibat melakukan pelanggaran keras di laga Community Soccer Tournamnet 2021, Rabu (30/6/2021) lalu.
Pihak Morning FC, sampai harus menyampaikan klarifikasi soal kronologi pelanggaran yang terjadi di menit ke-13 babak pertama grup B tersebut melawan Qaraba FC.
Kepada Mercusuar, Ma’rif yang mendapat kartu merah dari wasit Andi Arun Hidayatullah di laga itu menyebut dirinya terpancing emosi saat salah satu pemain Qaraba FC melakukan pelanggaran pertama kali kepada dia.
“Awalnya itu, ada (pelanggaran) tiga lawan satu tapi wasit tidak tiup (pluit). Terus ada lagi (kejadian) satu lawan satu, saya dengan lawan dan betul saya tendang kakinya (lawan).Tapi, yang (marah) maju ke saya bukan pemain yang saya tendang , tapi pemain itu (Rifdal), dan dia bilang kenapa main begitu. Saya bilang kalau tidak mau sakit, main catur saja . Kalau tidak mau sakit jangan main bola dan saya lari tinggalkan (tempat kejadian), tapi dia ikuti terus saya dan mainkan tangannya seperti mengancam. Dalam suasana panas itu saya dorong dia, tapi dia pukul saya , baru, dia bilang ke wasit, saya yang pukul dia, disitulah permulaannya, ” ujar Midun menjelaskan kronologi kejadian.
“Kejadian yang saya kartu kuning kedua , saya lari tiada bola, dia lari dari samping menendang kakiku, tapi wasit bilang saya katanya yang menendang kakinya, siapa yang tidak panas. Kalau tidak ada begitu saya tidak akan terbawa emosi. Yang bikin saya emosi, dia yang tendang saya pertama tapi dia yang rasa sakit, saya sudah tidak kontrol emosiku,”tambah Ma’rif.
“Kita ini sebenarnya kejadian di lapangan, ya, habisnya di lapangan. Tapi ada bahasa yang saya tidak suka dengar waktu terjadi cek cok dalam lapangan itu bilang, saya diorang tunggu di luar (lapangan),” ujar Ma’rif. Tapi, ini sudah terjadi dan inshaallah kedepannya saya lebih bisa menahan emosi dan jadi pembelajaran saya,”ujarnya,
Terpisah, Rifdal menyebut masalah tersebut sudah selesai dan dirinya menganggap hal itu emosi sesaat saja. “Secara pribadi saya sudah tidak lagi mempermasalahkan hal itu. Begitu sudah yang mungkin dibilang emosi. Saya ini masih mau panjang main bolanya dan saya sudah sampaikan di grup, minta maaf,” ujar Rifdal saat dikonfirmasi.
Diketahui pada laga yang dimainkan di lapangan Faqih Rasyid tersebut dua kartu merah dan empat kartu kuning mewarnai pertandingan yang berakhir 4-3 untuk Qaraba FC. CLG