PALU, MERCUSUAR – Ketua terpilih Persatuan Sepaktakraw Seluruh Indonesia (PSTI) Sulawesi Tengah periode 2018-2022, Batholomeus Tandigala berharap dengan selesainya musyawarah provinsi luar biasa PSTI Sulteng maka tidak ada lagi atlet Sepaktakraw Sulteng yang melakukan eksodus ke provinsi lain.
“Kalau tak salah ada sembilan orang atlet kita dengan berat hati akhirnya keluar dari Sulawesi Tengah dan sudah menjadi atlet di daerah tersebut. Hal ini berkaitan dengan tidak ada yang mengurus dan menanungi mereka dan itu sangat wajar kalau mereka mau berprestasi tapi dengan membawa daerah lain. Dan kami tahu pasti mereka itu masih mencintai tanah kelahirannya, Sulawesi Tengah. Hal ini terjadi karena sudah terlalu lama olahraga Sepaktakraw kita tidak punya pengurus karena lama vakum,” ujar Bartholomues kepada Mercusuar di ruang kerjanya, Selasa (8/1/2019) siang.
“Kami ingin Sepaktakraw putra maupun putri ini kembali hidup seperti beberapa waktu lalu saat Sulawesi Tengah berjaya. Dan target ke depan atlet-atlet kita bisa tampil di PON Papua dan yang terdekat Sepaktakraw tampil di Porprov karena telah terbentuk kepengurusan yang baru,” tambahnya.
Bartholomeus yang pernah menjadi manajer tim Persipal Palu di Divisi I ini bahkan berencana menggairahkan lagi Sepaktakraw dengan menggelar tanding keakraban antar pemain usia 40 tahun keatas. Karena dia menilai pemain-pemain di usia tersebut yang berprofesi sebagai pelatih menjadi langkah awal untuk menggelorakan lagi Sepaktakraw setelah lama vakum tanpa pengurus.
“Kami juga berniat membuat sebuah program pembinaan dari kelompok umur sampai pelajar bahkan dalam waktu dekat kita akan menggelar tanding keakraban 40 tahuh keatas. Harapan kami dengan even 40 tahun itu maka Takraw kita akan bergairah karena sasaran kita ini kepada mantan pemain yang saat ini menjadi pelatih yang kedepannya bisa melakukan pembinaan di klub atau di tingkat pelajar,”ujar Kepala BPBD Provinsi Sulteng ini.
Prestasi atlet Sulteng di tingkat nasional khususnya di bagian putra yang mulai tertinggal diakui Batholomeus. Namun pria 57 tahun ini mengajak untuk segera bangkit agar prestasi bisa diraih lagi.
“Kita harus akui ketertinggalan atlet kita dari daerah lain tapi kita juga tidak boleh berkecil hati sehingga marilah sejak sekarang kita memajukan lagi Sepaktakraw Sulawesi Tengah karena kita punya banyak pemain berbakat dan peminat,” tutupnya. CLG