PALU, MERCUSUAR – Pengurus Provinsi Kick Boxing Indonesia (KBI) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) pertama kalinya di salah satu hotel di Kota Palu, Minggu (10/4/2022). Pembukaan Musprov yang dirangkaikan buka puasa bersama dihadiri Pengurus Pusat KBI Yusran, Sekretaris Umum KONI Sulteng Husin Alwi dan Kadispora Sulteng Irvan Aryanto yang juga Ketua KBI Sulteng.
Diketahui KBI Sulteng dibentuk pertama kali berdasarkan mandat dari KBI Pusat 2019 silam. Selama tiga tahun, KBI Sulteng memecahkan prestasi pertama kalinya meraih emas pada eksebisi PON Papua 2021.
Husin Alwi mewakili Ketua Umum KONI Sulteng Nizar Rahmatu mengatakan pengurus KBI Sulteng bersinergi dengan KONI Sulteng mencapai prestasi pada PON 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Dengan modal 1 emas 1 perak pada eksebisi PON Papua, KBI Sulteng diyakini bisa memberikan emas lagi pada PON Aceh Sumut.
“Apalagi era sekarang KONI Sulteng berprinsip melayani bukan dilayani dan berani melakukan terobosan untuk kemajuan olahraga. Melalui Sulteng Emas sudah ada program yang bisa dilaksanakan untuk bisa mencapai target 10 emas. Saya berpesan pengurus KBI Sulteng bisa memanfaatkan era sekarang KONI serta gubernur satu prinsip memajukan olahraga Sulteng,” kata Husin Alwi.
Sememtara itu Irvan Aryanto mengatakan KBI Sulteng akan melakukan konsolidasi organisasi dalam waktu dekat. Minimal pengurus kota dan kabupaten KBI di Sulteng bisa terbentuk 13 kabupaten kota di Sulteng.
Irvan mengatakan kedepannya kick boxing bisa menjadi olahraga andalan di Sulteng. Baromoternya hasil PON Papua 1 emas dari atlet Arjun asal Parigi Moutong dan 1 perak dari atlet wanita Morowali. “KBI sudah memberikan bukti. Tapi kedepan prestasi ini minimal bisa kita pertahankan dan ditingkatkan sebagaimana dikatakan KBI Pusat pak Yusran PON Aceh Sumut ada 20 medali emas diperebutkan. Minimal kita mencapai target sesuai harapan asalkan pembinaan kita tingkatkan di setiap daerah,” kata Irvan.
Irvan berharap sesuai dengan Undang-undang Olahraga yang baru saja direvisi peran serta sponsorhsip bisa maksimal selain peran serta masyarakat dan pemerintah memberikan pendanaan olahraga. “Kalau dukungan swasta sangat besar saya yakin olahraga di Sulteng bisa maju pesat,” kata Irvan. */CLG