Klarifikasi Pihak Gubernur, Jely Rompas : Hanya Miskomunikasi Saja

PALU, MERCUSUAR-  Setelah Asprov PSSI Sulawesi Tengah mengklarifikasi  di salah satu media online terkait dengan pernyataan Gubernur Sulawesi Tengah dan KONI Sulawesi Tengah yang menilai Asprov tak melakukan komunikasi secara intens terkait dengan proses pemilihan pelatih luar hingga seleksi pemain Babak Kualifikasi (BK) PON atau Pra PON, dari pihak Rusdy Mastura yang diwakili Jelly Rompas juga angkat bicara dan ikut mengklarifikasi. 

Jely Rompas menyebut bahwa kesalahpahaman seharusnya tak terjadi antara Asprov PSSI Sulteng bersama dengan Gubernur Rusdi Mastura berkaitan tim Sepak bola Pra  PON Aceh-Sumut 2024.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Rusdy Mastura melampiaskan kekecewaannya kepada Asprov dalam satu kesempatan di acara Launching Jersey Persipal Palu. Gubernur dengan tegas  meminta tim Sepakbola Pra PON agar dievaluasi dan tak diberangkatkan KONI Sulteng.

Jelly Rompas yang dalam hal ini sebagai manajer tim Persipal menceritakan kronologi bahwa pihaknya bersama dengan Asprov sesuai permintaan Gubernur telah menjalin komunikasi untuk bersama-sama membentuk tim Pra PON. Hal ini dibuktikan dengan pertemuan antara Asprov, Direktur teknik Persipal, dan KONI  Sulteng beberapa waktu lalu. 

“Awalnya kami Persipal diminta berkolaborasi dengan Asprov untuk membentuk tim pra PON, hanya saja kami lebih spesifik fokus ke Liga 2. Karena gubernur punya tanggung jawab atas tim Pra  PON maka kami dimintai untuk itu. Hanya saja kami punya keterbatasan karena saat ini menangani tim di Liga 2,” ujar Jely Rompas kepada wartawan, Jumat (15/9/2023)

Gubernur, kata Jelly sebelumnya juga meminta tim Persipal U-17 sebagai cikal bakal tm Pra PON dan akan digabung dengan beberapa pemain pilihan hasil seleksi. Namun pada perjalanannya, sejumlah pemain terpaksa harus diambil bergabung ke Persipal BU untuk memenuhi regulasi pemain usia di bawah 21 tahun di kompetisi Liga 2.

“Awalnya kami berpikir tim pra PON itu bisa juga bermain di liga profesional, tapi pada perjalannya sekarang sudah tidak bisa lagi,” kata Jely. 

Oleh karena  itu, kata Jelly, miskomunikasi tidak akan terjadi kalau saja Asprov rutin berkomunikasi dengan Gubernur. Apalagi Gubernur sangat ingin Sulteng menembus PON setelah beberapa edisi absen. 

“Maunya kami Asprov yang menyampaikan ke Gubernur karena itu bukan lagi gawean kami (Persipal, red),” lanjut Jely. 

“Jadi saya rasa tim Asprov dan Gubernur hanya miskomunikasi saja. Tim Pra PON saya rasa juga  sudah bagus, coach Zulkifli Syukur juga bagus, beliau juga rutin komunikasi sama Banur yang jadi direktur teknik,” tutupnya. CLG

Pos terkait