PALU, MERCUSUAR – Pada Kamis (25/3/2021) sore sekelompok pemuda yang berjumlah 6 orang sedang melakukan aktifitas olahraga Panahan di belakang sebuah terminal di ibu kota Donggala. Ada yang sedang konsentrasi untuk melepaskan anak panah ke Target Face dari busur tradisional, ada pula sedang sibuk mempersiapkan perlengkapan panahan.
Mereka adalah para atlet panahan dari Donggala Archery Club yang menjadikan lokasi belakang terminal tua di Kelurahan Tanjung Batu Donggala sebagai arena tempat berlatih.
Diketahui, olahraga panahan di kota Donggala masih sebagai ajang penyaluran hobi dari sebagian warga. Antusiasme masyarakat Kabupaten Donggala khususnya di kota Donggala terhadap cabang olahraga panahan tak seramai Sepakbola.
Namun demikian bagi para atlet Donggala Archery Club meyakini panahan punya prospek bagus. Hanya saja belum di bentuk pengurus kabupaten untuk melegalkan aktifitas mereka dalam memajukan dan meningkatkan prestasi cabor panahan di wilayah Kabupaten Donggala.
“Selama ini yang kami tahu sudah ada ketua Perpani Donggala. Apakah itu resmi atau tidak kami belum tahu. Tapi, saya dan teman-teman berharap Kabupaten Donggala segera punya organisasi panahan yang resmi sehingga legalitas kami dalam melakukan urusan-urusan bisa dengan mudah dan yang pasti membuat kami semakin bersemangat dalam berlatih dan mengikuti kompetisi,” ujar Mulyono, salah satu atlet kepada Mercusuar di Donggala.
Dikabarkan saat ini Donggala sudah mempunyai pengurus kabupaten (Pengkab) Perpani yang diketuai Dudi Utomo. Namun hal ini belum secara resmi tercatat di Pengprov Perpani Sulteng.
Terkait hal itu, sekretaris pengprov Perpani Sulteng, Hamzah mengakui pihaknya sudah memberikan mandat untuk membentuk kepengurusan Perpani di Kabupaten Donggala namun sampai saat ini SK kepengurusan belum sampai di meja Pengprov Perpani Sulteng.
“Mandat itu dibuat hanya untuk membentuk kepengurusan, tapi sampai sekarang tidak masuk (SK) kepengurusannya, jadi tidak bisa dibuatkan SK. Mungkin karena ada persoalan kepentingan yang membuat mereka belum memasukkan SK ke kami. Tapi, bisa dibuatkan ulang SK karateker dengan tetap mengajak mereka masuk dalam kepengurusan,” ujar Hamzah kepada Mercusuar, Jumat (26/3/2021).
“Insya Allah kita akan seriusi kembali soal kepengurusan di Donggala setelah kami kembali dari Papua,” tutupnya. CLG