PALU, MERCUSUAR – Ketua Steering Committe (SC) pada pelaksanaan Kongres Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Donggala bulan Februari lalu, Haerun Hase yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komite Banding Asprov PSSI Sulawesi Tengah menanggapi sekaligus mengklarifikasi polemik soal berita acara hasil kongres Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Donggala yang berujung diterbitkannya SK Plt Ketua Askab PSSI Donggala oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulwesi Tengah.
Seperti diketahui, Ketua Umum Askab Donggala terpilih, Mohammad Edwan Tan yang unggul pada kongres Askab Donggala tersebut, kepada Mercusuar menyebut Asprov sudah melakukan kontroversi dan kesalahan besar karena mengambil keputusan secara sepihak dengan tidak melibatkan dirinya yang nota bene sebagai pemenang dalam kongres Askab yang berlangsung secara sah. Tak hanya itu, Edwan juga mempertanyakan sikap Syafiah Basir sebagai Plt saat itu yang diberi mandat melakasanakan kongres, tapi tidak melaporkan hasil kongres ke Asprov.
Pernyataan Mohammad Edwan tersebut membuat Haerun Hase selaku ketua steering committe kongres bergeming bahkan menyatakan kongres Askab dilakukan sudah sesuai tahapan.
“Kongres yang kami laksanakan saat itu sudah sesuai dengan tahapan kegiatan. Hasil akhir kongres yang hanya diikuti tiga voters, yakni PSNB Nupabomba, Mutiara Sindue dan Asosiasi Futsal Kabupaten tersebut, dua suara memilih Mohammad Edwan dan satu suara memilih Syafiah Basir. Di berita acara kongres tersebut, PSNB Nupabomba tidak menanda tangani berita acara, mereka memprotes pelaksanaan kongres yang kami laksanakan. Tapi, walaupun PSNB tidak tanda tangani (berita acara), tapi hasil kongres tetap kami buat,” ujar Haerun Hase kepada Mercusuar, Senin (5/6/2022).
Haerun menambahkan bahwa selaku ketua Steering Committe dan pimpinan sidang, dirinya sudah menanda tangani berita acara kongres dan diserahkan kepada Jasran selaku ketua organizing committe (OC) kongres.
“Setelah dari bulan ke bulan, Edwan mempertanyakan SK nya. Tapi, ternyata hasil kongres ada sama Edwan sendiri. Nanti ketahuan setelah saya dan panitia pelaksana dipanggil pihak Asprov karena sudah menjadi bola liar ini masalah, kenapa Asprov tidak menerbitkan SK untuk Edwan. Bagaimana mau di SK kan kalau berita acara hasil kongres tidak dikirim ke Asprov, sementara berita acara hasil kongres ada sama Edwan,” tandasnya.
“Mestinya Edwan itu, ketika ada berita acara sama dia mestinya dia tolak karena hanya sebagai peserta . Tetapi setelah kami dipanggil Ketum Asprov dan Exco saya sampaikan bahwa mekanisme kongres sudah kami lakukan . Cuma persoalannya kami kehilangan informasi untuk Asprov bahwa berita acara itu dimana. Saya tanya ketua panitia ternyata berita acara hasil kongres itu dia serahkan kepada sopirnya Edwan dan ternyata benar,” tambah Haerun.
Dalam satu kesempatan, Haerun Hase mengatakan telah berkomunikasi via handpone dengan Edwan terkait berita acara tersebut
“Beberapa minggu lalu, saya menelpon Edwan. dan dia mengakui ( berita acara) ada sama dia dan saya bilang akan jemput itu (berita acara) karena saya merasa bertanggung jawab sebagai panitia. Berita acara itu akan saya bawa ke Sekum Asprov untuk dipelajari keabsahannya,” terang Haerun Hase.
Terkait tudingan Edwan yang menyebut Syafiah Basir selaku Plt Ketua Askab tidak melaporkan hasil kongres, dibantah Haerun.
“Bagaimana Syafiah mau melaporkan berita acara hasil kongres, sementara panitia pelaksana menyerahkannya pada ketua terpilih . Dan mestinya panitia pelaksana menyerahkan (berita acara) ke Syafiah dulu dan diteruskan ke Asprov , disini salahnya itu informasi.
Jadi, pihak Edwan jangan menyalahkan Syafiah. Sebab Syafiah itu tidak pernah dan tidak ingin tidak melaporkan hasil kongres,” tegasnya.
Sebelum mengakhiri klarifikasinya, Haerun Hase mengatakan penunjukan Syafiah Basir sebagai Plt Ketua Askab adalah hak prerogatif ketua umum Asprov PSSI Sulteng. CLG