PALU, MERCUSUAR- Ketua KONI Kabupaten Donggala, Asgaf Umar mengancam akan mencoret cabang olahraga Sepak bola dari keikutsertaan pada Pekan Olahraga Provinsi (Poroprov) Banggai 2022. Asgaf mengaganggap Askab PSSI Donggala selaku federasi Sepak bola di kabupaten belum melaporkan struktur kepengurusan aktif sebagai syarat cabor tampil di multievent Porprov padahal KONI Donggala sudah memberikan batas waktu semua cabor sampai bulan Juli ini.
“KONI Donggala sudah mengingatkan bahkan memperingati setiap cabor termasuk tentunya Sepak bola bahwa tanggal 30 Juli ini adalah batas akhir kepastian ikut atau tidaknya cabor ke Porprov, tentunya dengan melengkapi semua berkas yang dibutuhkan dan yang paling fundamental adalah SK kepengurusan yang masih aktif. Kalau ini tidak dipenuhi tentunya dengan sangat menyesal kami tak menyertakan cabor bermasalah ke Porprov,” ujar Asgaf Umar di Kantor KONI Sulteng, Senin (11/7/2022).
Nasib cabor Sepak bola Donggala juga semakin tidak jelas karena sampai saat ini Askab PSSI Donggala belum membentuk kerangka tim Poprprov. “Askab PSSI Donggala ini belum juga melaporkan terkait dengan kesiapan mereka tampil di Porprov . Karena biasanya sudah ada seleksi pemain dan lain sebagainya. Bahkan program klinik cabor yang KONI buat tak juga dihadiri Askab Donggala. Saya bisa menduga Askab ini tidak serius ikut Porprov,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Askab PSSI Donggala, Muhammad Edwan menyebut pihaknya sedang dalam proses pengurusan SK dan dalam minggu ini, kata dia, Asprov PSSI Sulteng berencana menerbitkan SK Askab PSSI Donggala hasil kongres Februari lalu.
“Memang kami belum membentuk tim Sepak bola Porprov, alasannya karena yang pertama belum ada SK pengurus Askab dan yang kedua kami belum tahu regulasi karena belum ada penyampaian dari Asprov soal regulasi Sepak Bola Porprov. Tapi, kondisi saat ini SK lagi dalam proses. Makanya, saya belum berani bersuara karena belum ada SK di tangan,” terang Edwan.
Terkait dengan klinik cabor yang dibuat KONI Donggala, Edwan mengakui tidak mengetahuinya. “Saya tidak tahun soal klinik cabor di Donggala karena tidak terima undangan. Tapi, kalau toh memang ada keputusan sampai tanggal 30 Juli batasnya SK cabor sudah harus masuk, kita akan berusaha segera membentuk tim,” ucapnya. CLG