KONI Sulteng Apresiasi Dukungan Untad di Puslatda PON XX

Untitled-1-9921df08

PALU, MERCUSUAR –  Ketua Umum (Ketum) KONI Sulawesi Tengah, Moh Nizar Rahmatu melakukan kunjungan kerja ke Universitas Tadulako (Untad) untuk bertemu dengan Rektor  Untad,  Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP.

Didampingi Kabid Pembinaan Prestasi KONI Sulteng, Dr Humaedi dan anggota Bidang Pembinaan Hukum Olahraga, Jumahari, Nizar Rahmatu menyampaikan apresiasi kepada Untad atas dukungannya  dalam kelancaran kegiatan Puslatda PON XX.  

Diketahui, Universitas Tadulako menyumbangkan  beberapa unit kendaraan bis untuk  digunakan  antar jemput atlet  dari hotel menuju venue latihan selama latihan di Puslatda.

“Apa yang kami sumbangkan ini belum ada apa-apanya , hanya sekedar fasilitas kendaraan bis. Tentunya harapan kami dan kita semua delegasi kita bisa meraih prestasi yang maksimal dan menghasilkan medali untuk Sulawesi Tengah dan kita dukung apa yang disampaikan pak Ketua KONI bahwa PON kali ini akan dijadikan momentum merubah sejarah Sulawesi Tengah  dalam setiap penyelenggaraan PON yang selalu  berada di urutan terbawah menjadi lebih baik di PON kali ini,” ucap Rektor  kepada Mercusuar di ruang kerjanya,  Rabu (22/9/2021).

Terkait atlet  yang berstatus mahasiswa di universitas yang dipimpinnya, Mahfudz mengaku bangga , sehingga dirinya menekankan untuk memberikan ruang kepada calon mahsiswa yang berpretasi non akdemik di bidang olahraga dan seni saat mendaftar kuliah di Untad.   

 “Kita harus memberi ruang kepada anak-anak yang  memiliki prestasi di bidang olahraga dan ini harus diberi ruang. Kalau prestasi di bidang akademik, bisa pakai jalur undangan atau lulus tes untuk masuk ke universitas. Tapi, kalau (prestasi) non akademik terutama di bidang seni dan olahraga harus diberikan ruang,” ujar rektor.  

“Terus terang saya pernah menyurat ke pak gubernur di era sebelumnya dan pemimpin di kabupaten kota  di Sulawesi Tengah bahwa Universitas Tadulako membuka ruang, jalur kerja sama  bagi anak-anak kita yang memiliki prestasi di bidang olahraga dan seni. Karena kita khawatirkan akan banyak  anak-anak berprestasi ini nantinya  akan sekolah di tempat yang lain.Artinya, biar  tak terlalu pintar, tapi kalau berprestasi di bidang olahraga dan seni akan menjadi potensi yang harus kita tampung ,” kata Mahfudz mengakhiri.  CLG

Pos terkait