KONI Sulteng Dibuat Risau  Akibat Harga Tiket Pesawat Melambung Tinggi  

SIDE BAR -koni soroti-53496ae2

Terkait dengan tingginya tiket maskapai penerbangan Garuda yang akan digunakan kontingen PON Sulawesi Tengah menuju Papua , Bendara Umum (Bendum) KONI Sulteng, Andi Nur Lamakarate mengakui  terkendala dengan penganggaran. Menurutnya, kebijakan penganggaran tidak bisa langsung berubah menyesuaikan harga tiket yang melambung tinggi.

“Yang pertama, kami di daerah ini sangat kesulitan, terutama tentang proses pengalokasian anggaran,” tutur Andi Nur.

Ia mengungkapkan, sejauh ini KONI Sulteng masih menggunakan Anggaran Pendatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021. Sedangkan alokasi untuk PON Papua ada di APBD Perubahan.

Anca sapaan akrab Andi Nur mengaku sudah sangat berusaha menyukseskan para kontingen menuju PON Papua. Belum lagi, pihaknya mendapat informasi mengenai tingginya harga tiket penerbangan menuju Papua. Hal itu sangat merisaukan KONI Sulteng, utamanya keuangan. Setiap saat harga tiket selalu naik. Selaku Bendum KONI, Anca meminta kepada pemerintah pusat, khususnya BUMN untuk menyikapi tentang kesulitan mereka mengalokasikan anggaran penerbangan menuju Papua.

“Ini kami bingung mengalokasikan dana kami. Sedangkan harga tiket naik turun. Kementrian BUMN untuk segera memfollow up tentang proses penerbangan ke Papua,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Satlak Puslatda, Imelda Liliana Muhidin Said mengaku sudah berupaya memberikan pembinaan bagi atlet Sulteng yang akan berlaga di PON Papua, tetapi mendengar kabar mengenai tingginya harga tiket menjadi persoalan bagi mereka.

Ia berharap kepada Pemerintah Pusat khususnya Kementrian BUMN untuk bisa mengintervensi kepada maskapai penerbangan, agar supaya harga tiket terjangkau oleh semua atler dan official masing – masing KONI.

“Saya yakin ini terjadi di KONI seluruh Indonesia. Saya berharap, kami ini sudah berupaya sekuat tenaga dalam artian para atlet sudah berlatih, jika mereka mendengarkan harga tiket yang melambung, mereka jadi drop, kami menjadi drop juga,” ujar Liliana.

Sekali lagi, ia meminta kepada Kementrian BUMN agar bisa mengintervensi maskapai – maskapai penerbangan, khususnya yang ada di bawah Kemnetrian BUMN untuk tiket menaikkan harga tiket ke Papua. BOB

Pos terkait