PALU, MERCUSUAR- Judradiwa Badudu mendapat mandat dari CEO Liga Sentra Indonesia pusat untuk memutar liga Sepak bola pelajar di Provinsi Sulawesi Tengah. Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) sudah dilakukan oleh kedua pihak di SKO Cibubur Jakarta Timur, Jumat (8/7/2022).
Coach Aco, panggilan akrab Judradiwa Badudu menyebut Liga Sentara Indonesia (LSI) ini diharapkan menjadi wadah baru bagi pelajar Sulawesi Tengah dalam mengembangkan bakat Sepak bolanya . “Alhamdulillah, dengan kepercayaan ini kita semua berharap LSI bisa dilaksanakan dengan baik setiap pekannya. Karena yang namanya liga, pelaksanaannya setiap akhir pekan saja, seperti konsep Liga TopSkor. Artinya, makin banyak wadah bagi anak –anak usia pelajar dalam mengeksploitasi bakatnya. Ini juga menjadi pintu baru bagi calon pemain timnas pelajar,” ujar Coach Aco kepada Mercusuar via ponsel, Jumat (8/7/2022).
Terkait waktu pelaksanaan di daerah, Coach Aco belum memastikan tanggalnya. Meski demikian pihaknya akan melakukan kordinasi dengan Asprov PSSI Sulteng.
“LSI ini liga pembinaan, pesertanya bisa dari sekolah dan bisa pula dari SSB tergantung kondisi di daerah karena waktu pelaksanaan sudah dekat jadi kita putar sesuai kondisi daerah saja. Karena di putaran nasional pelaksanaanya bulan Oktober dari tanggal 1 sampai 12 di Malang Jawa Timur. Soal kick off seri provinsi nanti akan kami bahas lebih detail di Palu,” ujar Coach Aco.
Sekaitan hal itu, CEO Liga Santri Indonesia pusat, H Sugianto berharap antusias masyarakat Sulawesi Tengah dalam mendukung pelaksanaan LSI Seri Provinsi Sulteng. “Yang kita harapkan dari Liga Sentra Indonesia ini bisa bergulir dengan baik sesuai regulasi PSSI yang ada,karena usia 11 tahun, 13 tahun, 15 tahun dan 17 tahun, di mana itu adalah usia potensial dalam mengembangkan pembinaan Sepak bola. Saya harapkan antusias dari masyarakat Sulteng bagus karena konsepnya adalah liga dan kita berusaha membuat yang terbaik, dan setiap yang terbaik kami akan seleksi di SKO Cibubur,” terang H Sugianto kepada Mercusuar.
H Sugianto juga menegaskan bahwa LSI juga sepengetahun Kemenpora dan PSSI. “Diketahui oleh PSSI dan Asdep III Kemenpora karena Sekjen Liga Santri Indonesia juga adalah Sekjen Badan Liga Amatir Indonesia, bang Reymond,” terang H Sugianto.
Dia menambahkan, semua event sepak bola melekat di Kemenpora dan kesempatan yang luas diberikan ke LSI untuk menggelar liga.”Kita berafiliasi ke PSSI dan Kemepora itu milik siapa saja yang penting pembinaannya benar sesuai regulasi yang ada dan tidak bertentangan dengan kepres tahun 2019 nomor 3 tentang Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional,” ujar Sugianto.
H Sugianto kembali mengaskan bahwa menggelar pertandingan Sepak bola sudah sesuai dengan keinginan presiden yang dituangkan dalam Kepres. “Ini kan Kepres, jadi siapa yang mau larang Kepres percepatan pembangunan Sepak bola nasional. Jadi, tidak ada larangan,” tutupnya. CLG