Manajemen Persipal Klarifikasi Soal Liga 3

DSC_0005

PALU, MERCUSUAR –  Kompetisi Liga 3 Asprov PSSI Sulawesi Tengah 2019 telah usai. Tuan rumah Pestu Ampana  keluar sebagai juara dan berhak mewakili Sulteng di regional Sulawesi.

Namun cerita Liga 3 Sulteng  tersebut  masih terus berlanjut dikalangan pemerhati Sepakbola Kota Palu soal  ketidakhadiran Persipal Palu di putaran final 4 besar tersebut. Padahal  The Hammer (julukan Persipal) adalah satu dari dua wakil wilayah satu selain Bandar Sulteng. Ada apa dengan Persipal yang dikelola oleh manajemen baru?.

Banyak penggemar yang menyayangkan Persipal gagal tampil di lanjutan Liga 3  yang dipanggungkan di lapangan Stamina Ampana. Padahal di babak penyisihan wilayah 1 di Pantoloan, Persipal tampil perkasa dan memuncaki  grup B.

Hal ini  sempat menjadi misteri hampir  dua pekan sebelum akhirnya ‘sang pemilik baru’ anak muda yang bernama Muhammad Riyandi mau berbicara kepada Mercusuar. 

“Hal yang pertama yang harus saya katakan adalah  ketika kami  minta dukungan satu unit bus untuk transportasi selama kegiatan di Ampana tapi tidak ada respon dari Dinas Perhubungan. Padahal kami membawa nama besar Persipal. Tadinya kalau ada bis  mungkin kita bisa sisipkan kost anggaran dari transportasi tersebut ke uang makan dan penginapan. Sebenarnya ada bis Persipal tapi tidak bisa digunakan, sementara kita hubungi Dishub juga tidak ada respon.” terang Muhammad Riyandi menjawab pertanyaan Mercusuar.

“Lalu yang kedua kegagalan kami dalam merangkul pihak sponsor yang memang sebenarnya kita sudah hubungi tapi tidak deal. Jadi kita putuskan  bertarung sendiri saja mulai dari babak penyisihan,” jelasnya.

Muhammad Riyandi  juga mengatakan bahwa keinginan  dirinya bahwa  putaran final 4 besar  bisa digelar di Palu yang akhirnya gagal terlaksana menambah berat beban dirinya dalam mengarungi lanjutan Liga 3 di Ampana. 

“Kecewa sih tidak juga waktu Asprov pilih  Ampana. Padahal saya berharap mainnya di Palu saja, mungkin bisa di (stadion) Gawalise atau (lapangan) Faqih Rasyid agar dengan biaya yang terbatas ini Persipal bisa ikut,” ucap Riyandi.

“Pada prinsipnya,  pemain dan pelatih dalam manajemen tim sudah siap ke Ampana.  Karena tidak ada dukungan bis dari Dishub maka kita tidak berangkat,” tambahnya.

“Kami minta maaf untuk tahun ini terpaksa kita belum bisa ikuti putaran 4 besar. Tapi untuk tahun depan tidak ada alasan lagi untuk tidak ikut.  Dan  Persipal sudah harus berbenah dari sekarang  karena kami juga masih punya tanggung jawab terhadap Persipal sesuai MoU yang kami sepakati,” tutupnya.  CLG

Pos terkait