Mei 2021, KONI Kota Palu Akan Gelar Pekan Olahraga Kota 

koni kota

PALU, MERCUSUAR – Pekan Olahraga Kota Palu (Porkot) 2021 menjadi agenda kerja yang akan dilaksanakan KONI Kota Palu sebelum berakhirnya masa jabatan pengurus lama yang diketuai Ruddy Chandra. Demikian disampaikan Sekum KONI Kota Palu, Calvin Klein kepada Mercusuar di sela-sela kegiatan Rapat Anggota KONI Kota Palu  tahun 2020 di salah satu hotel di Kota Palu,  Selasa (22/12/2020).

Calvin menyebut untuk menyelenggarakan Porkot 2021 pihaknya membutuhkan anggaran dana antara Rp 200 juta hingga Rp 400 juta untuk menggelar 27 cabang olahraga termasuk lima cabor baru yakni cabor Panahan, cabor Menembak, cabor Balap Sepeda, cabor Renang (perairan air terbuka) dan cabor Patangque.

“Kami menunggu turunnya dana tahun 2021 untuk menggelar Porkot tapi kami harapkan sebelum kepengurusan kami berakhir pada 15 Mei 2021, Porkot  sudah bisa dilaksanakan yang membutuhkan biaya sekitar Rp 200 juta sampai Rp 400 juta,” ujar Calvin.

Terkait jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan, Calvin menyebut akan menyesuaikan dengan KONI Provinsi Sulteng di Porprov 2022. “Kita nanti bercermin pada pekan olahraga provinsi yang akan digelar  tahun 2022.Dari situ yang akan menentukan sekian cabang olahraga  baru  kita akan melakukan Porkot dengan sekian cabang olahraga. Karena tingkatan dari Porkot itu kan menuju Porprov. Ada27 cabor termasuk lima cabor baru yang pada Porprov 2019 ikut dilombakan dalam bentuk ekesebisi. Namun dengan catatan cabor tersebut mempunyai sarana dan prasarana di daerah yang menjadi tuan rumah.

Calvin menambahkan, KONI Kota Palu sulit melakukan evaluasi setiap cabor di tahun 2020, salah satunya karena akibat terdampak Covid-19.  

“Untuk tahun 2020 kami tak bisa melakukan evaluasi karena tak satupun cabor menyampaikan program-program kerjannya. Tapi ada beberapa juga cabor telah melakukan kegiatannya masing-masing seperti Gateball, Tinju, Tenis Meja namun hanya dalam internalnya mereka sendiri . Selama tahun ini memang program yang disampaikan cabang olahraga ke KONI sangat minim sehingga kami tidak bisa evaluasi,” tutupnya.  CLG

Pos terkait