Menanti Perubahan di Kepengurusan Asprov PSSI Sulteng

CILING-5857e8d0
Issrin Assagaf

Oleh : Issrin Assagaf

Kongres Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Tengah yang digelar Senin (20/12/2021) pagi ini diharapkan menjadi awal terbentuknya  perubahan struktur organisasi yang lebih kreatif dan inovatif yang berujung pada prestasi  cabor Sepakbola lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara.

Dalam artian, kongres dengan agenda pemilihan Ketua Umum Asprov periode 2021-2025 ini diharapkan melahirkan pemikir yang mampu memunculkan  ide-ide  brilian untuk kemajuan pesepakbolaan Sulawesi Tengah. 

Asprov merupakan kepanjangan tangan dan ujung tombak PSSI untuk proses pengembangan Sepakbola di provinsi. Sehingga yang sangat  penting dilakukan Asprov adalah bagaimana memaksimalkan SDM pengurusnya dengan menjalankan kerja sesuai tupoksi masing-masing.

Di luar dari itu, Asprov   harus membuka diri terhadap masukan dan saran dari pemerhati  Sepakbola terkait dengan pola pembinaan dan juga mendengarkan usulan-usulan  dari Asosiasi PSSI Kabupaten/kota agar bisa berkonsolidasi dengan semua rancangan program di Asprov.

Asprov periode 2017-2021 yang diketuai Aminuddin Ponulele, yang akhirnya wafat enam bulan sebelum kongres Asprov  digelar dinilai gagal dalam mengangkat derajat Sepakbola Sulawesi Tengah. Faktanya, di multi even pekan olahraga nasional, Sepakbola tak lolos  ke PON XX Papua setelah gagal bersaing dengan Sulawesi Utara dan Gorontalo di Pra PON grup Sulawesi. Kegagalan itu melengkapi hattrick gagal berkompetisi di arena PON 2012 Riau, PON 2016 Jabar dan PON 2020 Papua.

Satu hal yang sangat ditunggu dan diharapkan dari Asprov selama ini adalah menyelenggarakan kompetisi usia muda yang menjadi produk Asprov sendiri. Namun sayangnya hal ini tak dilakukan. Kalaupun ada, itu hanyalah agenda tatap dalam program  PSSI,  yakni Soeratin Cup. Jadi, tak perlu heran kalau prestasi Sepakbola Sulawesi Tengah di level usia muda, seperti Piala Menpora, Galasiswa, apalagi PON,  saat ini tak bisa diharapkan. Hal ini karena tidak adanya kompetisi usai muda yang nota bene menjadi pondasi pembinaan prestasi. 

Terkait dengan prestasi Sepakbola Sulawesi Tengah di level nasional, Gubernur Rusdy Mastura secara terbuka sudah mengingatkan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah bahwa Sepakbola harus kembali lagi ke PON. Artinya, KONI Sulteng di bawah kendali Moh Nizar Rahmatu diminta melakukan pengawasan terhadap program –program Asprov kedepannya usai Kongres Asprov PSSI Sulteng 2021. **

Pos terkait