Mengatasi Cedera Atlet Lewat Pelatihan Nasional

Pelathan penaganan cidera-2d43d05c
Peserta mengabadikan moment foto bersama dengan bupati, instruktur dan panitia sebelum  acara pelatihan nasional dimulai, Senin (3/10/2022). FOTO: ISSRIN ASSAGAF/MS 

PALU,MERCUSUAR – 22 peserta mengikuti pelatihan nasional penangan cedera atlet yang digagas Indonesia Sport Therapy dan Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O) Lankor di Kota Palu, Senin (3/10/2022). Hadir sebagai instruktur yakni Ketua Indonesia Sport Therapy Ragil Atmaja ST AIFO dan dibuka langsung Bupati Sigi Mohamad Irwan.

Ketua panitia pelaksana, Ricky Rivandi mengatakan, SDM penanganan dan pencegahan cedera olahraga sangat membantu suatu tim mencapai prestasi olahraga. “Dalam satu tim pasti membutuhkan SDM penanganan dan penanganan dan pencegahan cedera baik itu fisioterapis, terapis, sport massage dan semacamnya. Tanpa SDM ini maka sangat sulit bagi atlet bisa mencapai target yaitu prestasi,” kata Ricky yang juga wasit nasional futsal ini kepada wartawan.

Ricky menambahkan penanganan cedera pada olahraga saat ini dan masa yang akan datang sangat dibutuhkan. Penangan cedera yang tepat mengurangi risiko atlet mengalami cedera parah atau bahkan tidak bisa melanjutkan pertandingan.

“Pelatihan penanganan cedera olahraga membantu memajukan olahraga di Sulteng untuk menggapai prestasi. Bisa menunjang SDM yang profesional dan meningkatkan kemajuan olahraga, peningkatan prestasi atlet, melalui penangan cedera yang tepat profesional. Target bisa berprestasi ajang PON 2024,” kata Ricky.

Hal yang sama dikatakan Mohammad Irwan, bahwa SDM penanganan cedera olahraga sangat menentukan keberhasilan olahraga menggapai prestasi. “Ibarat bertanding cabang olahraga misalnya beladiri Karate, Silat atau Taekwondo yang rawan cedera. Berkaitan dengan cedera, penanganan seperti ini penangannya cepat praktis tanpa obat. Seperti karate, kita butuh yang cepat langsung bertanding misalnya bertanding satu babak langsung ditangani agar bisa melanjutkan pertandingan,” kata Irwan saat memberikan sambutan.

Menurut Irwan, kemajuan olahraga tidak dapat dipisahkan dari pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Melalui olahraga, Indonesia bisa berbudaya dan berprestasi. Berkaitan dengan prestasi olahraga di Indonesia termasuk di daerah-daerah, keberadaan SDM penanganan cedera dibutuhkan semua cabang olahraga.

“Kita tahu olahraga apa saja membutuhkan tenaga penanganan cedera olahraga. Pelatihan ini sangat perlu, saya mengagendakan Insya Allah kedepan bisa dilaksanakan pelatihan nasional ini di Kabupaten Sigi,” kata Irwan.

Terkait hal itu, Wahyu, salah satu peserta pelatihan menyebut di lingkungan tempat latihannya cedera atlet yang sewaktu-sewaktu dapat terjadi membuatnya termotivasi untuk ikut pelatihan. “Saya pernah mengalami patah tangan kanan dan kiri dalam pertandingan. Dengan mendapatkan ilmu dari pelatihan penenagan cidera ini  saya pikir bisa membantu di tempat latihan,” ujar atlet Taekwondo ini. CLG

Pos terkait