PALU, MERCUSUAR- Olimpiade 2020 yang sedianya digelar tahun ini di Tokyo Jepang resmi ditunda selama setahun menyusul pandemic wabah penyakit Coronavirus Disease (Covid-19) yang semakin menggila.
Sementara, belum ada kebijakan dari KONI Pusat, terkait dengan pelaksanaan multieven olahraga PON XX yang akan dilaksanakan bulan Oktober tahun ini, apakah juga ditunda atau tidak.
Sekaitan hal itu, KONI Provinsi Sulawesi Tengah melalui kepala Sekretariat, Edison Ardiles berharap KONI Pusat segera mengambil kebijakan agar PON yang akan digelar di Papua juga ditunda.
“Sampai sejauh ini belum ada informasi kalau PON XX Papua ditunda pelaksanaannya. Tapi, kalau saya pribadi memprediksi bahwa PON tahun ini akan ditunda dan memang itu harus dilakukan. Karena mengapa, olimpik saja (Olympiade Tokyo) yang digelar pada bulan Juni tahun ini juga sudah digeser ke tahun 2021. Oleh karena itu saya pribadi berharap PON akan ditunda juga. Kita tak bisa berbuat apa-apa saat ini dengan bencana yang kita alami yang telah melumpuhkan seluruh aktifitas, baik itu dipemerintahan, perekonomian maupun aktifitas keolahragaan,” sebut Edison kepada Mercusuar saat dikonfirmasi.
Edison menambahkan, kalau pun PON tetap dilaksanakan, dirinya berharap pemprov Sulteng mengakomodir biaya pemberangkatan dan pemulangan kontingen Sulawesi Tengah di PON mendatang.
“Kalau memang (PON) tetap jadi, kami harapkan pemerintah provinsi tetap akan membiayai pemberangkatan dan pemulangan kontingen. Tapi kalau ditunda, tentunya ada penambahan dengan biaya rutin tahun depan. Bahkan saya pribadi bersyukur kalau PON di tunda, karena kita punya kesempatan untuk melakukan terobosan dengan pihak KONI pusat untuk membicarakan 10 cabang yang dihilangkan, karena 4 cabor kita ada di dalamnya. Kemudian kita juga bisa membuka lagi pembicaraan dengan pemprov Sulteng terkait dengan alokasi dana,”sambungnya.
Pada kesempatan itu juga Edison Ardiles mengakui manajemen KONI Provinsi Sulawesi Tengah lebih ketat dalam pengeluaran anggaran tahun ini.
“KONI Provinsi saat ini meminimalisir pengeluaran, salah satunya adalah tidak lagi melakukan perjalanan. Artinya dengan memperketat pengeluaran yang tadinya di anggap besar, bisa ditekan seminimal mungkin. Bahkan ada kegiatan nasional bulan Maret ini ditunda dan kegiatan lintas cabang dan sosialisasi yang dilakukan Dispora provinsi di Parigi Moutong soal standarisasi keolahragaan nasional juga ditunda. Mudah-mudahan bencana ini segera dan secepatnya berlalu sehingga aktifitas kembali berjalan normal lagi seperti dulu, “ tutupnya. CLG