Momentum Perbaikan Mental Atlet dan Pengurus PSTI

PALU- MERCUSUAR- Ketum KONI Sulawesi Tengah, Nizar Rahmatu  mengingatkan kepada pengurus PSTI  bahwa  olahraga adalah harga diri yang harus dipertahankan. Olahraga, kata Nizar sebagai sebuah kebanggaan, harkat martabat nama baik Sulawesi Tengah. Hal ini ditegaskan ketum saat membuka acara Musyawarah Provinsi (Musprov) Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) di Hotel Parama Su, Jumat (14/4/2023) sore. 

Penataan organisasi juga kembali disinggung Nizar Rahmatu dalam menyampaikan sambutannya. Menurut Nizar kalau penataan organisasi tidak dilakukan maka puncak prestasi hanya menjadi mimpi. “Kalau penataan organisasi tidak dilakukan maka yang ada hanya saling cibir, saling dengki, saling membicarakan  sampai jual pemain keluar,” tegasnya. 

Terkait hal itu, Nizar Rahmatu pun menceritakan kisahnya di PON Papua ketika tim Sepak Takraw putra Jawa Barat diperkuat 3 pemain asal Palu. “Kok bisa, tim putra kita tidak lolos (PON) tapi ada atlet –atlet putra kita yang membawa nama Jawa Barat, ini sangat anomali. Gubernur kaget, saya pun kaget. Ini berarti ada yang tidak beres soal pembinaan prestaasi di organisasi PSTI saat itu,” kata inisiator olahraga Sulawesi Tengah ini yang berharap ‘kasus’ di PON Papua tak lagi terulang dalam kepengurusan PSTI yang baru.

Ditempat yang sama , Ketua PSTI Sulteng, Bartholomeus Tandigala mengatakan siapapun nanti yang terpilih menggantikan dirinya sebagai ketua, harus didukung demi kemajuan Sepak Takraw Sulawesi Tengah. Kendati demikian dirinya berharap ada perbaikan di tubuh organisasi PSTI, utamanya soal mental. “Harus ada perbaikan atau perubahan mental, baik pengurus maupun atlet ke arah yang lebih baik,” ucap Bartho. 

Turut hadir pada acara tersebut, Sekum KONI Sulteng, Husin Alwi, Kabid Organisasi KONI Sulteng, Ashar Yahya, ketua cabor, dan ketua Pengkot/pengkab PSTI se Sulawesi Tengah.

Diketahui, Musprov PSTI yang akan memilih ketua umum baru periode 2023-2027 diikuti 3 kandidat. Mereka adalah Dr Hj Vera Rompas, Rahmat Syah Tawainella, dan Saharuddin. CLG 

Penulis CLG (Tim Media KONI Sulteng)

Pos terkait