Mutiara Hitam di Persipal FC

Joshua Isir, pemain asal Papua yang membela Persipal FC di kompetisi Liga 2 musim 2024/25. FOTO: ISSRIN ASSEGAF/MS

PALU, MERCUSUAR – Persipal Palu, klub kebanggaan Kota Palu, telah menunjukkan eksistensinya dalam kancah sepak bola Indonesia dengan berkompetisi di Liga 2 selama tiga musim terakhir, yaitu 2022-2023, 2023-2024, dan 2024-2025. Dalam perjalanannya, klub ini dikenal sebagai tim yang mempercayai bakat-bakat dari berbagai daerah, bahkan mendatangkan pemain dari Asia, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika. Namun, kontribusi pemain asal Papua, yang dikenal memiliki bakat alami di dunia sepak bola, menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan prestasi Persipal.

Sejak era 1970-an, Persipal telah mencatat nama-nama pemain lokal hebat seperti Saing, Rauf Ramang, Hendrik Montolalu, Usman Arya, Awaluddin Hadi, Erwin Sumampouw, Anwar Ramang, Anwar Hadi, dan Karno Wahid. Empat nama terakhir bahkan sempat memperkuat Timnas Indonesia. Meski demikian, kejayaan klub di kancah nasional belum tercapai, seperti kegagalan mereka lolos ke kasta tertinggi (Divisi Utama) setelah kalah dari Persipura Jayapura di final Kejurnas PSSI Divisi Satu tahun 1978/1979.

Selain itu, pemain asal Papua juga memberikan kontribusi besar untuk Persipal Palu, baik di masa lalu maupun dalam kompetisi modern. Di era 1970-an, nama-nama seperti Jaka Dewa, Jakobus, dan Stefanus Sirey menjadi bagian penting dari tim. Sementara itu, dalam dua musim terakhir Liga 2, pemain Papua seperti Engelbert Sani, Yeter Amahoso, Joshua Isir, dan Viktor Pae turut menguatkan skuad Persipal.

Sejarah panjang ini menunjukkan bahwa kombinasi pemain lokal dan talenta Papua telah menjadi salah satu kunci kekuatan Persipal Palu, meskipun ambisi untuk menembus kasta tertinggi sepak bola Indonesia masih menjadi tantangan yang terus perjuangkan. CLG

Pos terkait