PALU, Ketua Umum KONI Sulawesi Tengah, M Nizar Rahmatu menilai masuknya Tenis Meja sebagai cabang olahraga dalam tim Pokja Sulteng Emas sudah dalam kajian tim pokja. Kendati demikian inisiator olahraga Sulteng ini mengingatkan agar atlet yang dikontrak harus komiten dengan prestasi mereka.
“Mengenai Tenis meja (masuk Sulteng Emas) sudah dikaji dan dianalisa oleh pokja. Terjadi kontrak pada Tenis meja karena kebetulan ada dua atlet yang prospek (medali emas) belum dipegang oleh daerah lain.Pokja itu pragmatis harus emas. Tapi, dalam klausul kontrak jelas, kalau tidak dapat medali emas, yang dikontrak kembalikan sebagian besar dana yang sudah dibayarkan,” terang Nizar.
Terkait hal itu, ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulawesi Tengah, Helmi Umar mengusulkan agar tim Pokja memantau secara langsung semua cabor yang ikut kejuaraan nasional, bukan hanya Tenis Meja.
“Saya usul kepada pokja untuk ke depan semua cabor harus ada perwakilannya di pokja agar setiap cabor dapat menyampaikan hasil kejuaraan yang diikutinya, sehingga bisa tidak sepihak seperti sekarang. Dan mulai saat ini kerja-kerja pokja adalah memantau semua cabor dan kejuaraan yang diikutinya agar betul-betul terpantau, bukan hanya info dari cabor saja,” ujar Helmi. CLG