PALU, MERCUSUAR – Sebanyak 30 orang peserta yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, MAN dari Kota Palu dan Kabupaten Sigi ditambah Mahasiswa Untad mengikuti Sosialisasi Peraturan Pertandingan Olahraga Kabaddi di ruang pertemuan Kantor KONI Sulawesi Tengah, 26 sampai dengan 27 Desember 2018.
Kegiatan yang berlangsung selam dua hari itu diharapkan menjadi awal perkembangan olahraga Kabaddi di Sulawesi Tengah agar diterima di semua kalangan.
Sekaitan hal itu, sekretaris Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (FOKSI) Sulawesi Tengah Drs Hamzah MPd mengatakan olahraga Kabaddi yang masih asing di telinga masyarakat Sulawesi Tengah akan bisa berkembang pesat karena pada dasarnya mirip dengan olahraga tradisional, Galasin.
“Langkah awal setelah sosialisasi ini diharapkan setiap pelajar bisa menerapkan hasil sosialiasi yang didapatkan untuk dipraktekkan di sekolah dan setelah itu kami akan tinjau langsung ke sekolah tersebut bagaimana hasilnya. Setelah kami nilai berhasil selanjutnya kami merancang sebuah even untuk pelajar. Intinya step by step dulu,” terang Hamzah di ruang kerjanya, Jumat (28/12/2018).
Kabaddi adalah olahraga asal India yang telah dipertandingkan di Asian Games 2018. Olahraga ini sudah cukup lama beredar kurang lebih sekitar 4.000 tahun silam di India.
“Kabaddi sendiri adalah permainan nasional asal Bangladesh kalau di Indonesia mirip permainan Galasin. Kabaddi sudah dipertandingkan di Asian Games 1990 di Beijing, Cina.
Di level internasional, olahraga kabaddi dimainkan di lapangan berukuran 10 x 13 meter untuk pria dan untuk wanita 8 x 12 meter yang dibelah dua oleh satu garis,” terang Hamzah. CLG