PALU, MERCUSUAR – Kejuaraan Karate Open Tournament Pasigala yang diinisiasi FORKI Kota Palu menjadi ajang penting untuk memperkuat pembinaan karateka sejak usia dini. Ketua FORKI Kota Palu, Zulkarnaen, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, tetapi rangkaian program pembinaan berjenjang yang sudah berjalan sejak ia dilantik tiga bulan lalu.
“Terima kasih. Hari ini FORKI Kota Palu ikut ambil bagian pada kegiatan Pasigala Cup. Kita gabung bukan murni untuk mengejar hasil, tapi sebagai bagian dari pembinaan. Saya hadir bersama tim kepelatihan, bimpres, dan para pengurus,” kata Zulkarnaen, di GOR Andi Raga Pettalolo, Jumat (12/12/2025).
Ia menjelaskan, sejak awal masa kepengurusannya, FORKI Kota Palu telah melaksanakan tiga agenda utama, yakni evaluasi atlet senior, penataran wasit termasuk peningkatan kualitas wasit Kota Palu, serta penyelenggaraan kompetisi pembinaan untuk kelompok prausia hingga kadet.
Pasigala Cup juga dirangkaikan dengan festival olahraga yang menjadi wadah pengenalan bagi karateka usia dini dan peserta yang belum siap bertanding secara penuh.
“Festival ini bagaimana kita sosialisasikan ke masyarakat tentang olahraga Karate Ini tempat perkenalan diri bagi peserta, terutama yang masih takut bertanding atau belum siap mental. Jadi mereka ikut kelas festival dulu sebelum naik ke level kompetisi,” ujarnya.
Selain festival, FORKI Kota Palu juga membuka kelas Best of the Best yang akan mulai dipertandingkan besok (hari ini,red) untuk kategori pra-pemula, pemula, dan kadet. Secara keseluruhan terdapat lima kelompok usia yang dilibatkan dalam Pasigala Cup.
“Total ada lima kelas: pra-usia dini, usia dini, pra-pemula, pemula, dan kadet. Struktur ini kita siapkan agar pembinaan karate di Kota Palu berjalan dari prausia sampai senior secara berjenjang,” jelasnya.
Melalui Pasigala Cup, festival dan kelas kompetitif usia dini, FORKI Kota Palu berharap dapat memperluas penjaringan serta memperbarui database atlet muda sebagai fondasi pembinaan jangka panjang. CLG







