PALU, MERCUSUAR- Dewi Sri Wahyuni, pelari jarak menengah Sulawesi Tengah merebut medali perunggu di kejurnas Atletik U-18,U-20 dan Senior yang digelar di stadion Pakansari Bogor pada Minggu (4/8/2019) pagi.
Prestasi nasional tersebut diharapkan dapat menjadi modal berharga bagi eks Smanor Tadulako Sulawesi Tengah ini untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Palu. Karena sebelumnya Dewi dikabarkan tidak lulus tes saat mendaftar di salah satu PTN di Kota Palu lewat jalur mandiri.
Salah satu kelemahan di daerah kita, atlet berprestasi seperti terabaikan ketika mendaftarkan diri masuk di PTN. Bahkan terjadi sebaliknya, yang tak punya keahlian justru mendominasi.
Beberapa tanggapan muncul atas keberhasilan Dewi yang dikaitkan dengan gagalnya atlet yang pernah memperkuat Indonesia di Asian Scholl tersebut masuk PTN Untad.
Mis komunikasi yang menyebabkan beberapa atlet Sulteng gagal masuk fakultas yang dituju, seperti di PJKR Untad. Penguatan dan bentuk kerjasama antara Smanor, PPLP ataupun pengprov bisa lebih dimatangkan termasuk peran KONI Provinsi untuk menjajaki MoU dengan Untad untuk mengakomodir anak-anak Sulteng berprestasi.
Tanggapan senada juga dikatakan Ketua Harian Pengprov PASI Sulteng, Muhammad Warsita yang berharap PTN bisa mengakomodir atlet yang mengharumkan nama daerah dengan melihat prestasi yang diraih di level nasional.
“Semoga pak rektor Untad dapat meloloskan anak ini (Dewi) ke PJKR Untad.Kasian karena Dewi salah satu atlet yang tidak lulus jalur mandiri, mohon bantuan yang punya link ke pak rektor dan semoga pakar-pakar olahraga di Untad nantinya bisa menjembatani,” ujar Warsita saat dikonfirmasi, Minggu (4/8/2019).
Tak hanya atlet Atletik, Warsita meminta semua atlet berprestasi bisa diakomodir dan yang paling utama atlet binaan Smanor dan PPLP.
“Sudah saatnya perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tengah memperhatikan atlet berprestasi bahkan kalau perlu diberikan bea siswa bagi yang berprestasi membawa harum nama negara.”ucap Warsita mengakhiri. CLG