LUWUK, MERCUSUAR- Hari terakhir pertarungan para pendekar Silat Sulawesi Tengah di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke IX Jumat (16/12/2022) pagi berlangsung sengit dan dramatis, salah satunya terjadi di Kelas C ketika pesilat Wahyuni asal Parigi Moutong ( Parmout) terkapar ke matras saat menghadapi Pesilat Kota Palu, Irmaningsih.
Petaka terjadi di Ronde kedua, katika agresifitas Wahyuni diladeni Irmaningsih. Keduanya bertarung rapat.Namun sebuah pukulan Irmaningsih yang salah sasaran mengenai hidung Wahyuni. Andalan Parmout inipun terkapar dan mengeluarkan darah di bagian hidung.
Pertarungan jadi terhenti, tim dokter langsung melakukan tindakan . Namun apa daya Wahyuni gagal melanjutkan pertarungan.
Yang menarik, meski Wahyuni kalah di pertarungan ini, wasit dan dewan juri memutuskan Wahyuni juga mendapatkan emas bersama Irmaningsih di Kelas C.
Terkait hal itu, tim Technical Delegate cabor Pencak Silat, Abdul Karim Aljufri mengatakan, pihaknya mengambil kebijakan tersebut atas dasar kekeluargaan.
” Yang harus diingat adalah warisan terbesar kita adalah kekeluargaan. Kita tidak mau selesai dari sini timbul permusuhan antara satu dan yang lainnya,” terang Abd Karim.
Alasan lain yang dikatakan Abd Karim yakni, tim dokter yang sebelumnya mengatakan kondisi Wahyuni fit, namun setelah itu berubah menjadi unfit artinya tak bisa lenjutkan pertarungan setelah dilakukan diagosa kembali.
Cabor Pencak Silat yang sudah menyelesaikan pertandingan akhirnya menghasilkan nama Kota Palu sebagai juara umum dengan capaian 8 medali emas, 5 medali perak dan 4 medali perunggu.CLG