PALU, MERCUSUAR – Sudah tiga hari sejak pencanangan Puslatda PON XX Papua 2020, tim Paralayang Sulawesi Tengah melakukan latihan, termasuk pada Selasa (27/7/2021) pagi kemarin di Desa Sibedi Kecamatan Marawola.
“Pola latihan masih sama seperti dua hari sebelumnya yaitu ketepatan mendarat dan semua atlet Paralayang harus tampil dan menguasai di nomor ini,” ujar pelatih kepala Paralayang Sulteng, Asgaf Umar kepada Mercusuar di lokasi latihan, Selasa (27/7/2021).
Semua atlet, yakni Fadli Dg Salasa, Ikal Rivaldi, Taiger Trawan, Taufiq dan Melissa Florence Manauke hadir pada latihan yang dimulai pukul 9.30 pagi. Dari ketinggian sekira tujuh puluh meter, kelima atlet andalan PON Sulteng ini bergantian meliuncur dan mendarat di titik yang telah ditentukan.
“Untuk melihat capaian maksimal di nomor ketepatan mendarat, atlet dituntut harus bisa tepat menginjakkan ,minimal salah satu kakinya di Pade yang ada dalam lingkaran dan mencari nilai terkecil. Inilah yang akan kita lakukan berulang dalam latihan ini yang kita rencanakan selama sekitar sepuluh hari,” sebut Asgaf Umar.
Asgaf Umar bahkan terus mengingatkan kepada atletnya lewat radio Handy Talky (HT) untuk menjaga keseimbangan dan membaca arah angin agar memudahkan sebelum mendarat . Akibatnya, Melissa Florence Manauke yang merupakan satu-satunya atlet wanita menjadi sorotan Asgaf Umar yang tampil tak maksimal pada kesempatan latihan tersebut. CLG