Paralayang Sulteng Mengobat Rindu di Tanah Papua

44233BB4-25B5-4D83-97C9-0F4B215270A9-66534b83
Senyum bahagia tim Paralayang Sulteng nomor Cross Country Tandem Beregu usai Upacara Penghormatan Pemenang sebagai juara ketiga. FOTO: Dok. Paralayang Sulteng

PALU, MERCUSUAR- Jangan pernah bosan untuk mengejar cita-cita. Jangan pernah menyerah ketika gagal. Usaha dan kerja keras (percayalah), tak akan mengkhianati hasil. Ungkapan penyemangat ini sangat tepat digambarkan kepada tim Paralayang Sulteng di bawah kendali Head Coach , Asgaf Umar yang akhirnya berhasil meraih medali pertamanya di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) sekaligus mengobati rindu medali yang lama terpendam.

Lima episode PON terdahulu mulai PON 2000 di Jawa Timur, 2004 di Sumatera Selatan, 2008 Kalimantan Timur, 2012 Riau , dan 2016 di Jawa Barat, tim Paralayang Sulteng pulang tanpa medali.

Ternyata 21 tahun lamanya sudah cukup bagi Asgaf Umar dkk untuk membuktikan kalau cabang olahraga yang tak pernah dilombakan di pekan olahraga provinsi Sulteng ini bisa berbicara.

” Memang harus menunggu untuk sebuah prestasi yang tentunya harus dibarengi dengan latihan keras, kemauan kuat dan dukungan infrastruktur serta kesempatan tampil di berbagai even, sebelum terjun di multi even olahraga sekelas PON,” ujar anggota legislatif Donggala ini kepada Mercusuar.

Rindu gelar itu, kini sudah terboti, sekarang saatnya menyusun kekuatan untuk PON 2024 Aceh- Sumut. Tapi, pertanyaannya, apakah sudah ada konsep dasar dari Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) Sulawesi Tengah yang mambawahi Paralayang agar prestasi medali bisa dipertahankan.

“Kalau kita mau mengimbangi provinsi-provinsi yang levelnya di atas kita tentunya ada beberapa aspek yang harus kita perhatikan. Yang paling penting adalah dukungan alat yang mumpuni dan pastinya dana untuk kegiatan try out untuk meningkatkan jam terbang. Jujur saja, mental bertanding atlet kita di Papua mengalami sedikit penurunan,” sambung Asgaf Umar yang juga menjabat Sekum FASI Sulawesi Tengah.

Sekaitan hal itu, Ketua Umum KONI Sulteng , Moh Nizar Rahmatu menyebut Paralayang di PON XXI 2024 mendatang diupayakan menjadi salah satu cabor unggulan Sulteng.
“Dari hasil PON Papua ini, sudah menjadi gambaran kalau sebenarnya kita punya potensi medali di Paralayang. Mudah- mudahan dengan dukungan gubernur Rusdy Mastura yang peduli olahraga kita akan berusaha menjadikan Paralayang sebagai cabor unggulan di Aceh- Sumut, salah satu alasannya karena atlet kita bisa menyaingi daerah berkembang prestasinya di cabor Paralayang, khususnya di nomor Cross Country Tandem Beregu Putra,” ujar Nizar.

Saatnya berbenah untuk Sulteng emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024. CLG

Pos terkait