PALU, MERCUSUAR— Dalam pertemuan internal pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Sulawesi Tengah (Sulteng), terungkap sejumlah persoalan serius yang tengah dihadapi organisasi ini pasca pelantikan pengurus pada 5 Januari 2025.
Salah satu sorotan utama adalah minimnya keaktifan sebagian besar pengurus setelah dilantik. Ketidakterlibatan mereka dalam kegiatan organisasi dianggap menghambat roda organisasi dan pencapaian program kerja yang telah direncanakan sebelumnya.
Selain itu, FORKI Sulteng juga akan mengevaluasi sejumlah perguruan yang sebelumnya dibekukan oleh Pengurus Besar (PB) FORKI. Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan status dan arah pembinaan terhadap perguruan yang bersangkutan.
Tak hanya itu, pertanggungjawaban kegiatan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) dan acara pelantikan pengurus baru juga belum rampung. Dalam forum tersebut, para pengurus berharap Ketua Umum FORKI Sulteng bisa turun tangan dan membantu menyelesaikan hal ini secara tuntas.
Sebagai bagian dari agenda ke depan, FORKI Sulteng juga tengah merencanakan pelaksanaan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) yang dijadwalkan berlangsung pada 27, 28, dan 29 Agustus 2025 mendatang. Event ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan kembali semangat dan konsolidasi internal organisasi. CLG