PALU, MERCUSUAR – Berita viral tentang bocah perempuan usia 12 tahun yang mengaku kepada sejumlah media keluar sebagai juara satu pada Fun Run 21 km baru –baru ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Ketua Harian Pengprov PASI Sulawesi Tengah, Muhammad Warsita.
Kepada Mercusuar, Warsita menyebut lomba lari yang diikuti bocah sekolah dasar dari Desa Pandiri Kecamatan Lage Kabupaten Poso adalah bertema Fun Run dan dirinya menilai terjadi mis informasi kepada Asmarini, nama bocah tersebut.
“Namanya saja Fun artinya menyenangkan.Jadi bisa diartikan juga sebagai lomba lari gembira. Terkait dengan Asmarini yang saat ini lagi viral, setelah menanyakan keberbagai sumber, termasuk pelari Sulteng asal Poso, Noveldy Petingko bahwa kegiatan di Poso itu memang tidak menyiapkan bonus atau hadiah. Toh, tujuan dilaksanakan sangat jelas seperti yang disampaikan oleh kepala dinas PU Provinsi Sulawesi Tengah. Dan saya menganggap bahwa ini terjadi karena mis informasi yang diterima oleh pihak anak tersebut. Apalagi umurnya masih 12 tahun. Dengan jarak 21 kilometer sangat tidak diizinkan (usia 12 tahun, red) untuk ikut perlombaan kalau kegiatannya resmi. Anak itu bisa turun pada level pelajar dengan jarak tempuh maksimal 5 kilometer. Intinya kalau lomba bersifat fun atau bersifat gembira maka regulasinya diatur oleh pelaksana,” tandasnya.
Diketahui Asmarini berpartisipasi di half marathon 21 kilometer yang digagas Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Tengah pada Sabtu (25/1/2020) lalu di Kabupaten Poso.
Bocah berbakat yang telah meraih berbagai gelar juara ini tak mendapat hadiah uang seperti yang ia dengar sebelum mengikuti lomba meskipun dia mengakui berhasil mencapai finish pertama pada kegiatan itu.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Tengah Syaifullah Djafar mengaku kaget dengan pemberitaan beberapa media tentang Asmarini yang lagi viral . Kadis menyebut Marathon 21 Km adalah rutinitas yang dilakukan pada setiap pekerjaan jalan yang sudah selesai dikerjakan.
“ Semua peserta yang finish kami kalungkan medali sebagai tanda telah berpartisipasi. Kami tidak menyediakan hadiah berupa uang. Kegiatan ini hanya untuk fun. Dalam ajang lari Marathon 21 km yang digelar dinas PU Bina Marga, pesertanya sebanyak 200 orang. Sebanyak 150 orang dari kota Palu, 50 orang lagi dari Poso. Dari 200 peserta yang ikut, hanya satu orang yang protes. Dan kegiatan itu yang finish pertama adalah Nurlina (35). Serta menyusul peserta lainnya. Sedangkan Melan (panggilan Asmarini, red) masuk finish dengan urutan 19,” ujar kadis. CLG