PALU, MERCUSUAR – Pengurus Besar (PB) Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) melantik Pengurus Provinsi PSTI Sulteng periode 2019-2023 di Palu, Selasa malam (16/2/2022). Meskipun sempat diprotes, pelantikan bisa dilaksanakan dan tuntas hingga selesai.
Ketua PSTI Sulteng Bartholomeus Tandigala melakukan rekonsiliasi di tubuh PSTI Sulteng. Pengurus yang sebelumnya diberhentikan diakomodir untuk dilantik. Meskipun SK terakhir PB PSTI tentang Kepengurusan PSTI Sulteng tidak mencantumkan nama mereka, seperti Randir, Fahrizal Zubir dan 20 orang lebih.
Dari hasil rekonsiliasi semalam bersama dengan pengurus lama dan baru serta disaksikan dari Sekretaris Jenderal PB PSTI Herman, menghasilkan keputusan rekonsiliasi. “Sebagai konsekuensinya, PB PSTI akan mengeluarkan SK baru tentang hasil semalam. Pengurus PSTI Sulteng membengkak namun inilah organisasi yang semuanya ingin terlibat untuk kemajuan Sepak Takraw Sulteng,” kata Ketua Bidang Organisasi PSTI Sulteng, Hasan.
Pelantikan PSTI Provinsi Sulteng hampir ricuh. Penyebabnya karena pengurus PSTI Sulteng yang sebelumnya diberhentikan hadir di lokasi acara. Saat gladi dan nama-nama mereka tidak dibacakan pada SK terbaru PSTI Sulteng, mereka protes dan mengancam akan menggagalkan acara. Akhirnya diadakan rembug bersama dengan melibatkan PB PSTI dan menghasilkan keputusan rekonsiliasi.
Usai rembug, dilangsukan prosesi pelantikan. Herman berpesan kepada pengurus PSTI Sulteng agar solid memajukan Sepak Takraw di Sulteng. Herman juga meminta PSTI Sulteng melakukan pembibitan dengan fokus pada pembinaan atlet usia dini serta sering menggelar kompetisi.
Ketua KONI Sulteng yang diwakili Wakil Ketua Umum, Helmy menyampaikan Sepak Takraw termasuk cabang olahraga unggulan Sulteng Emas. Olehnya menjadi wajib bagi Pengurus PSTI Sulteng melakukan penataan organisasi yang lebih baik. “Karena jika induk olahraganya berjalan solid dan baik, maka saya yakin kebawahnya akan solid dan organisasi bisa berjalan kemudian melahirkan atlet-atlet berprestasi,” kata Helmy Umar. */CLG