PALU, MERCUSUAR – Musprov Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sulawesi Tengah akhir pekan lalu telah memilih Dr Vera Rompas Mastura sebagai ketua umum. Dari musprov tersebut hampir semua pengkab/pengkot menginginkan PSTI Sulteng kembali solid dengan menciptakan program pengembangan prestasi atlet.
“Saya berharap kinerja lebih baik lagi dan merangkul semua yang ada baik itu atlet maupun dengan pengurus. Tinggalkan yang lama yang penuh dengan perdebatan yang penuh dinamika,” ujar Revi Arifin Passau dari Pengkot Palu.
Wakil Banggai, Muh Amin berharap PSTI yang baru merangkul pengurus yang punya potensi yang bisa mengembangkan Sepak Takraw. “Jangan lagi ada perdebatan dalam perbedaan,” kata dia.
Hal yang sama juga dikatakan wakil Parigi Moutong, Usman Yamin yang paham dengan dinamika di PSTI sejak dari awal. “Kita rajut lagi, jangan ada kubu kubuan, kita dari daerah hanya lillahitaala . Yang penting bagaiman membenahi pengurus yang baru,” katanya.
Sementara itu wakil Banggai Laut, Basmi, minta pengprov memperhatikan atlet di daerah. “Kami hanya ingin cobalah tengok- tengok kami di Balut, karena ada banyak atlet kami yang bagus,” tegas Basmi yang senada dengan Mustaqim (Morowali) agar minta diperhatikan jangan ada perbedaan sehingga prestasi Morowali di Poprov bisa meningkat .
Morowali Utara yang masih anak bawang di persepak takrawan Sulawesi Tengah minta perhatian pemerintah provinsi Sulteng. “Pada prinsipnya tolong juga perhatian dari provinsi dan mengingatkan kepada pemerintah dan DPRD agar bisa memperhatikan kami di Morut,” ujar Moh Masnan.
Pengkab PSTI Tolitoli hanya mengkritisi pengprov yang katanya jarang melibatkan atlet dari kabupten. “Kalau bisa pembinaan atlet dari kabupaten lebih diperhatikan. Jangan hanya Kota Palu dan kabupaten terdekat. Semoga pengurus kedepannya bisa lebih baik dan lebih perhatian atlet di kabupaten,” ujar Firiyanti.
Wakil Donggala, Muh Husni hanya ingin pengprov banyak membuat pertandingan sehingga para atlet bisa meningkatkan jam terbangya. Demikian pula dengan M Lasimpala yang mewakili Poso yang ingin Pengprov menggelar pertandingan dan digilir disetiap kabupaten. Provinsi, kata dia juga harus membantu dalam pengadaan alat olahraga.
Sedangkan Abd Gafur yang mewakili PSTI Sigi meminta anggaran dari pemerintah dinaikkan untuk disisihkan ke olahraga di desa. Sementara wakil Bangkep, Delmard yang menilai regenarasi atlet saat ini sudah mulai berkurang, berharap kejuaraan antar sekolah secara rutin digelar, termasuk putaran liga sebagai sarana memantau atlet berprestasi. CLG