Kehidupan masyarakat di Desa Pewunu dan Kaleke di Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi sempat memanas dalam beberapa tahun lalu. Gesekan antar warga bertetangga ini sering terjadi dan sudah bukan rahasia umum lagi. Oleh karena itu dalam setiap kegiatan yang melibatkan orang banyak maka salah satu desa tersebut sudah pasti tak akan dilibatkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun dalam even Sepakbola bertajuk Moh Hidayat Lamakarate ( MHL) Cup 2019 yang digelar di Desa Pewunu, ada wakil Desa Kaleke, yakni Kaleke Putra. Hebatnya lagi, Kaleke Putra menjadi salah satu perempat finalis selain Pewunu Putra, Pilar Tangkasi, Dermawan Baliase, Donggala Utama, Harimau Boyaoge, Sunju Putra dan Binangga Putra.
Tentunya pertanyaan seketika muncul ketika panitia pelaksana dengan berani menerima Kaleke sebagai satu dari 24 tim yang meramaikan turnamen tersebut.
Sempat timbul kekhawatiran manakala kedua desa tersebut bakal sampai di babak final yang tentunya butuh pengawasan dan penjagaan yang lebih ketat dari aparat keamanan.
Sekaitan hal itu, penangung jawab kegiatan MHL Cup 2019, Deny Rismawan kepada Mercusuar menyebut pihaknya sudah melakukan koordinasi dan kesepakatan dengan aparat desa Kaleke dan Pewunu untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban kegiatan yang dilaksanakan di lapangan PS Halilintar Pewunu.
” Memang sejak awal kami tidak mengundang tim dari desa Kaleke untuk berpartisipasi. Tapi, ada niat baik dari aparat desa dan tokoh masyarakat desa Kaleke yang meminta untuk diikutkan sebagia peserta. Dan kami menilai ini hal positif. Namun demikian kami rangkul juga pemuda- pemuda Kaleke sebagai panitia untuk bersama- sama warga Pewunu mengawasi dan menjaga pertandingan sampai selesai,” terang Deny belum lama ini.
” Insha Allah andaikata Desa Pewunu dan Kaleke bertemu di final, kami akan lebih siap lagi dan mudah- mudahan dengan gabungan anak-anak muda dari kedua desa yang masuk dalam kepanitiaan akan menjadi satu kekuatan dalam mengamankan jalannya pertandingan,” lanjut Deny, jauh sebelum laga pedelapan final dimulai.
Tapi, kini kerja panitia menjadi lebih ringan karena Pewunu Putra sudah kandas di perempat final sedangkan Kaleke Putra sudah tersisih saat kalah adu sepakan pinalti dari Dermawan Baliase.
Tanpa Pewunu Putra dan Kaleke Putra di babak empat besar maka kerja panitia dalam mengamankan kegiatan menjadi lebih ringan. CLG