PALU, MERCUSUAR – Polemik dalam turnamen Sepak bola Bank Sulteng Aura Football Cup 2025 kembali memanas dan belum menemukan titik penyelesaian. PS Kaili Putra, memutuskan untuk tidak tampil melawan Uwe Kodi FC dalam jadwal pertandingan Selasa (8/7/2025), sebagai bentuk protes terhadap keputusan panitia. Aksi ini berimbas ke grup B lainnya antara Manggala Sakti versus Jaguar Tadulako yang juga batal dilaksanakan. Ironisnya, Uwe Kodi FC ikut-ikutan mogok bermain.
“Panitia sangat tidak tegas. Aturan yang mereka buat sendiri malah diubah di tengah jalan,” ujar Ridwan, Manajer PS Kaili Putra, kepada sejumlah wartawan di Lapangan Faqih Rasyid, Palu, Selasa (8/7/2025).
Menurut Ridwan, turnamen yang memperebutkan total hadiah Rp100 juta itu seharusnya tetap mengacu pada Peraturan Khusus yang disepakati oleh 20 tim peserta saat technical meeting sebelum turnamen dimulai. Namun, setelah menerima banding dari Garasi Maleeka FC, panitia justru mengubah keputusan awal dan mengadopsi Peraturan Umum berdasarkan Statuta PSSI.
“Keputusan awal (hasil pertandingan) nol-nol, kami terima dan siap melanjutkan turnamen. Tapi ketika mereka (Garasi Maleeka FC) kalah lawan Uwe Kodi FC, mereka banding lagi. Panitia malah mengubah keputusan. Ini sebenarnya bisa selesai dengan baik jika panitia dari awal bersikap tegas dan bijak,” jelas Ridwan.
Diketahui, Garasi Maleeka FC sebelumnya melakukan banding atas keputusan hasil imbang 0-0 (Peraturan Khusus), menyusul dugaan pelanggaran oleh PS Kaili Putra yang memainkan pemain di luar Daftar Susunan Pemain (DSP).
Setelah pertemuan antar perwakilan tim, akhirnya disepakati menggunakan regulasi PSSI, yang menyatakan PS Kaili Putra kalah 0-3, meskipun hasil di lapangan menang 2-0. Keputusan ini justru memicu protes lanjutan dari tim asal Kelurahan Pengawu itu. Pasalnya, kesepakatan itu tak melibatkan Moh Ridwan selaku manajer tim, hanya diwakilkan oleh Wakil Ketua PS Kaili Putra, Muhlis.
Sementara itu, Ketua Panitia Turnamen, Arafiq, menyatakan pihaknya akan kembali mengundang Asprov PSSI Sulawesi Tengah guna mencari solusi terbaik atas masalah ini.
“Kami tidak ingin gegabah mengambil keputusan. Karena ini menyangkut keadilan semua peserta, kami akan koordinasikan kembali dengan Asprov,” ujarnya singkat.
Kini, semua menanti keputusan akhir Asprov PSSI Sulteng, yang diharapkan mampu mencairkan persoalan dan mengembalikan atmosfer kompetitif turnamen. CLG