PALU, MERCUSUAR – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Tengah telah menerbitkan surat penyampaian Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Sulawesi Tengah ke -13 Kabupaten Kota se-Sulawesi Tengah yang mana di dalamnya terdapat jumlah cabang olahraga dan nomor pertandingan.
Namun sejumlah daerah terkejut dengan keputusan tersebut karena beberapa nomor lomba Atletik yang lazim ada di Popda ditiadakan, seperti Lompat Jauh, Tolak Peluru, Lempar Lembing dan Lempar Cakram. Bahkan di momor lintasan hanya ada 100 meter , 1500 meter dan 5000 meter.
Sekaitan hal itu, Kadispora Kabupaten Donggala, Damin Said selaku tuan rumah Popda menyebut sarana olahraga di cabor atletik di Donggala belum memenuhi untuk menggelar semua nomor perlombaan Atletik.
“Kami sudah berkordinasi dengan Dispora Provinsi terkait dengan nomor lomba di cabor Atletik termasuk Renang. Dan hasilnya ada beberapa nomor lomba yang ditiadakan . Hal ini semuanya karena terkendala dengan sarana yang belum memadai,” sebut Kadispora Donggala, Damin Said saat dikonfirmasi Mercusuar belum lama ini.
Sementara itu Sekum PASI Sulawesi Tengah, Yunus mengakui dalam rapat pendahuluan pihaknya menyarankan untuk memasukkan Atletik nomor lapangan dilombakan di Popda.
“Kalo yang ini yang perlu ditanya adalah tuan rumah Donggala dan Dispora provinsi mengenai (Atletik nomor lapangan) ini. Pengprov PASI, waktu rapat pertama itu belum disepakati nomor yang akan dilombakan. Memang pada saat itu nomor lapangan memang tidak ada, jadi kami menyarankan agar tetap diadakan karena nomor lapangan juga di lombakan di Popnas,” ujar Yunus kepada Mercusuar saat dikonfirmasi via whatsapp.
Yang paling merasakan dampak kebijakan ini adalah Kabupaten Banggai Kepulauan yang sejauh ini menguasai Atletik di beberapa nomor lapangan pada Popda sebelumnya.
“Karena sudah cukup lama saya melatih anak-anak bahkan di Lompat Jauh ini sudah melewati limit Popnas. Kok, Lompat Jauh tidak dilombakan . Kasian atletnya yang sebenarnya berpotensi menyumbang medali di Popnas,” ujar pelatih Lompat Jauh Kabupaten Banggai, Sunarto .
Senada dengan Banggai Kepulauan, pelatih Atletik Kabupaten Sigi, Hasna, menyebut pihaknya mengikuti regulasi yang ditetapkan. “Hanya menunggu pengaturan dari atas karena saya kasian orang biasa. Karena sekalipun kami berikan masukan atau saran, tapi penentu kebijakan tetap tuan rumah dan Dispora Provinsi.
Kalau menurut saya pribadi sekalipun tidak di buka nomor Lontar Martil,Steeplechase,Lari Gawang dan Lari Estafet yang memang jarang dilombakan di Sulteng bahkan tidak pernah sekalipun diadakan,tapi setidaknya sebgai tuan rumah, mereka bisa melihat peluang-peluang pelari yang ada di Sulteng. Jadi, saran saya bisalah mereka menambah 200m,400m dan 800m untuk lintasan. Dan termasuk nomor lapangan karena Popda inikan jalurnya ke Popnas. Apa salahnya nomor itu dilombakan juga,” ujar Hasna.
Pada Popda mendatang, Kabupaten Sigi sebagai pemegang medali emas di 1500 meter dan 5000 meter Popda sebelumnya akan mengikuti semua nomor lomba, yaitu 100 meter, 1500 meter dan 5000 meter. CLG