PALU, MERCUSUAR- Klub Sepak Takraw Prima Zha, binaan Sandrina Kaliey, terus menggenjot pembinaan atlet putri di Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk diorbitkan ke tim nasional (timnas) dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Klub yang bermarkas di Kota Palu ini telah membina 50 atlet senior dan junior.
Saat ini, fokus pelatihan tertuju pada beberapa atlet junior dari SMP dan SMA, termasuk Mauren (tekong dan smash), Nasya (umpan dan smash), Filda Veronica (umpan), Kesya (tekong), Veronica (smash), Septiani (smash), Fany (smash), dan Jeni (tekong).
Sandrina mengungkapkan bahwa Sulteng pernah mengirimkan atlet putri dari klub Prima Zha untuk pelatnas di tahun 2013, 2014, 2015, dan 2018. Namun, setelah itu, Sulteng absen di pelatnas selama lima tahun.
“Saat ini saya fokus mencari tekong dan pengumpan, karena posisi itu yang masih kurang di pelatnas. Saya harap mereka bisa masuk pelatnas, yang tentu juga akan menguntungkan Sulteng,” kata Sandrina dalam rilis yang diterima redaksi, Kamis (22/2/2024).
Di PON Aceh-Sumut 2024, Prima Zha tetap Klub ini akan mengirimkan enam atlet, terdiri dari empat junior dan dua senior memperkuat tim Sulawesi Tengah.
Sandrina menjelaskan, persiapan PON dilakukan dari klub dengan latihan seminggu tiga kali sembari menunggu pemusatan latihan daerah. Saat ini, 10 atlet Babak kualifikasi PON dilatih untuk diseleksi. “Kita nanti di PON ada perpaduan antara junior dan senior. Potensi medali ada di nomor Kuadran,” ungkapnya.
Di sisi lain, Sandrina menuturkan bahwa saat ini ada dua atlet binaan Prima Zha yang mewakili Jawa Barat (Jabar) untuk PON 2024, yaitu Shanty Tesalonika dan Shella Vanya. Keduanya rencananya akan mengikuti try out di Thailand.
Bagi Sandrina, melatih atlet junior adalah hobi sekaligus pengabdian untuk terus mencetak generasi pesepak takraw. Berbekal pengalamannya sebagai mantan atlet SEA Games dan Asian Games serta pelatih timnas, ia ingin terus menciptakan atlet hebat bahkan di tingkat nasional.
“Saya sudah merasa bangga apabila talenta yang ada sama saya bisa saya transfer ke atlet-atlet junior. Kalau atlet sudah berprestasi, yang bangga orang tuanya dan atlet itu sendiri,” kata Sandrina.*/CLG