PALU, MECUSUAR – Manajemen Persbul Buol, melalui ketuanya, Abdullah Batalipu secara tegas menyatakan tak akan tampil di Liga 3 Asprov PSSI Sulawesi Tengah tahun ini. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes kepada PSSI yang mengeluarkan mereka dari kontestas Liga 2 tahun 2018. Ancaman tersebut tak hanya isapan jempol. Faktanya pada 2019 saat berlaga di Liga 3, Persbul mundur sebelum liga di mulai.
“Saya masih merasa bahwa Persbul masih berada di Liga 3 dan pastinya tidak akan ikut di Liga Nusantara (Liga 3 Asprov) tahun ini sebelum ada putusan dari pusat,”sebut Abdullah kepada sejumlah wartawan di sela-sela rapat kerja anggota KONI Provinsi Sulteng belum lama ini di Palu.
“Saya masih merasa berada di Liga 3 dan bukan di Liga 3 Asprov Sulteng. Karena pengurus baru (PSSI) waktu itu yang mereka urus hanya liga 1. Tahun 2016 dan 2017 (PSBS) Biak itu tidak ikut liga, kita yang tidak ikut tahun 2018 malah dikeluarkan. Sementara itu Papua (PSBS Biak) yang tidak pernah ikut masih dipertahankan (di Liga 2) dan itu yang kita protes,” ujar Abdullah Batalipu atau yang lebih familiar dengan panggilan Pak Boy.
Boy menambahkan bahwa pihaknya sedang mengurus perihal protes manajemen klub ke PSSI terkait hal tersebut. “Tiba-tiba kita dipaksakan untuk main di Papau sementara wilayah kita ada di Kalimantan dan Surabaya. Tapi setelah (jadwal) ditetapkan Persbul main di Surabaya , justru jadwal yang keluar diminta dikembalikan (main) di Papua, tentunya saya tidak mau. Tapi sebaliknya mereka yang tidak mau ke Surabaya justru masih dipertahankan (PSSI) di Liga 2.Tapi, kenapa setelah saya tidak mau (ke Papua) justru dikeluarkan, makanya saya keberatan,”tandasnya.
Sekarang tinggal menunggu keputusan sejauh mana sepakterjang Persbul Buol di kancah persepakbolaan tanah air pasca menolak tampil di Liga 3. CLG