PALU, MERCUSUAR – Pandangan bek muda Sriwijaya FC, Ragil Dimas Tri Prasetyo terhadap klubnya saat ini dan pengalaman seru saat menjabat kapten tim.
Ragil dipercaya menjabat sebagai kapten tim dalam dua pertandingan melawan PSPS Riau dan Persikabo.
Kesempatan ini datang karena kapten utama absen akibat hukuman akumulasi kartu.
Ragil Dimas menyadari bahwa menjadi kapten adalah tanggung jawab besar, terutama saat klub sedang menghadapi tantangan besar.
Ragil mengisahkan awal mula dipercaya jadi kapten tim, yakni saat diberi tugas memimpin doa sebelum pertandingan melawan PSPS Riau.
“Waktu disuru pimpin doa, saya feeling (jadi kapten),” terang Ragil. Ia menganggap ban kapten sebagai simbol kepercayaan dan komitmen kepada tim.
Diketahui, sebelum bergabung dengan Sriwijaya FC, Ragil bermain untuk Persipal FC selama dua musim. Ia mengenang atmosfir suporter di Stadion Jakabaring Palembang dan Stadion Gawalise Palu sebagai pengalaman yang setara, meskipun ia merasa lebih dekat dengan Persipal FC sebagai “rumah pertama.”
Ragil memegang prinsip, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” yang menjadi panduannya dalam menyesuaikan diri di berbagai tempat.
Sayang sekali, Sriwijaya FC sedang menghadapi krisis keuangan yang menyebabkan banyak pemain meninggalkan tim.Kondisi ini berdampak pada masa depan Ragil di klub.
Namun, Ia berharap manajemen segera menyelesaikan kewajiban kepada pemain, mengingat banyak rekan setimnya memiliki kebutuhan mendesak untuk keluarga mereka.
Terkait masa depan, Ragil membuka peluang untuk mempertimbangkan tawaran dari klub lain, termasuk kemungkinan kembali ke Persipal FC.
Ragil menunjukkan sikap profesional dan penuh harapan untuk masa depannya, meski situasi klub saat ini sulit. Ia tetap fokus menjalani perannya sambil menunggu keputusan terbaik.CLG