Rauf Junior dan Garuda Kabonena,  Dua Wakil Sulteng Gagal ke Final Liga TopSkor Nasional

foto 1 TSI National Cahampiosnhip-47d2ef74
Moment laga semifinal dua wakil Sulteng, yakni Rauf Junior U18 dan Garuda Kabonena U18 di turnamen TopSkor Indonesia National Championship 2022, Kamis (30/6/2022). FOTO:ISSRIN ASSSAGAF/MS

BOGOR, MERCUSUAR – Dua wakil Sulawesi Tengah di turnamen  Sepak bola kelompok umur TopSkor Indonesia (TSI) Nastional Championship 2022 di Bogor Jawa Barat gagal menciptakan All Sulteng Final. Pasalnya, baik Garuda Kabonena dan Rauf Junior kalah di babak semifinal dari lawan-lawannya, Kamis (30/6/2022).

Pada partai semifinal pertama yang dimainkan pukul 7.30 WIB di lapangan Universitas Tri Sakti Desa Nagrak, Garuda Kabonena U18 gagal mengatasi Diklat ISA U18 dan harus menyerah 0-1 lewat gol pinalti. Nasib yang sama juga dialami Rauf Junior U18 yang sejatinya menguasai jalannya permainan justru kalah tipis 1-2 dari Pesik Kuningan. 

Yang menarik dari  laga semifinal ini terjadi insiden kejar-kejaran pemain dengan wasit usai pertandingan antara Rauf Junior versus Pesik Kuningan. Hal ini dipicu oleh buruknya kepemimpinan yang dinilai merugikan tim Rauf Junior sehingga pemain dan official mengejar wasit usai laga. 

“Kami sangat dirugikan oleh cara kepemimpinan wasit . Sangat jelas kualitas memimpin wasit hari ini mengecewakan. Jelas-jelas itu (pelanggaran) dalam kotak pinalti, malah dibilang diluar (pinalti). Kami menguasai permainan bahkan kami optimis bisa lolos ke final. Tapi, wasit merampok semuanya,” ujar pelatih Rauf Junior, Agus Haci dengan nada emosi. 

Sementara itu, kegagalan Garuda Kabonena U18  di babak semifinal  disebut pelatih mereka , Agung Fitrayanto akibat performa berbeda di dua laga sebelumnya. 

“Kembali ke  mentalitas bermain sebenanrnya , karena saya yakin sebanarnya kualitas anak- anak Garuda sangat baik, cuma tidak dikeluarkan secara maksimal,” ujar head coach Garuda Kabonena ,Agung Fitrayanto  usai laga.

Agung secara jujur juga mengakui Diklat ISA punya kualitas passing kontrol yang sangat baik yang menjadi modal pemain Sepak bola.

Kami akui lawan lebih baik, punya passing kontrol bola yang angkat baik, kami kalah segalanya bahkan  motivasinya tidak seperti pertandingan awal,” ujar Agung. CLG

Pos terkait