Rusdy Mastura Cup, Menang Telak, Kompas FC Tembus Semifinal

rusdy mastura cup-5a97ceff
Kiper Binangga Putra, Luhur Istighfar gagal menghalau striker Kompas FC, Ardianto yang mencetak dua gol kemenangan 4-0 Kompas FC di babak perempat final Rusdy Mastura Cup 2022. FOTO:ISSRIN ASSAGAF/MS 

PALU, MERCUSUAR- Kompas FC menjadi tim ketiga yang memastikan lolos ke semifinal turnamen Sepak Bola Rusdy Mastura Cup 2022 setelah Labuan Putra dan Kelinci Sakti . Pada  babak perdelapan final yang berlangsung  di lapangan PS Gawalise Tipo, skuad yang diarsiteki coach Andi Tondrang ini  mendepak PS Binangga Putra. 

Striker Kompas FC, Ardianto membuka angka pertama buat timnya . Pemain asal Persito Tolitoli ini mencetak gol di menit kesembilan. Selepas itu Ardianto yang baru bermain di babak perempat final ini kembali membobol gawang Binangga Putra di menit ke- 31. 

Kompas FC yang mendominasi permainan  menambah dua gol sebelum turun minum lewat sontekan M Syahrir di menit ke-34 dan 42’. 

Di babak kedua, coach  Andi Tondrang memaksimalkan pergantin pemain dengan melakukan rotasi pemain, yakni M Said digantikan EdoRizaldi,  M Syahrir  digantikan Afrianto termasuk kapten tim  Zulkarnain juga digantikan oleh Thamrin. Gelandang serang Aaron masuk menggantikan Husain, Indra Jarot mengganti Makruf , dan Ardianto digantikan Mirdan. 

Penggantian besar-besaran  tersebut tak mampu menambah gol  lagi Kompas FC meski tetap mendominasi dan menciptakan beberapa peluang mencetak gol. 

Justru Binangga Putra di menit –menit akhir beberapa kali mengancam gawang Kompas FC yang dijaga Fahran Kurniawan, salah satunya sepakan keras kapten tim Romy Samaila  yang membentur tiang gawang. Hingga berakhirnya laga,skor 4-0 tetap bertahan untuk keunggulan Kompas FC .

 “Alhamdulillah sebuah hasil yang sudah sesuai ekspektasi kami sejak awal dan anak-anak masih tetap konsisten dengan kepercayaan diri mereka di pertandingan ini. Sebagai manajer tim kami puas dengan pencapaian untuk match kali ini, tapi kami ingin mengkritisi soal beberapa keputusan wasit yang menurut kami tak sedikit merugikan Kompas. Contoh kasus, pemain kami, Indra diambil dengan keras, di depan asisten wasit lagi. Harusnya itu hukumannya pelanggaran. Tapi, katanya wasit bola sudah berjalan. Lalu, di menit-menit akhir pemain kami disikut lawan, tapi wasit tak meresponnya. Jangan karena kami sudah unggul sehingga hal itu dibiarkan saja. Kalau hal begini dibiarkan, malah  wasitnya nanti yang bisa memicu keributan,” ujar manajer tim Kompas FC, Faturahman kepada Mercusuar usai laga. CLG

Pos terkait