Saat Atlet PASI Sulteng Berproses

aksi atlet-ca508209
Aksi-aksi atlet Sulteng di Kejurnas Atletik 2022. FOTO: ISSRIN ASSAGAF/ MS

SEMARANG, MERCUSUAR- Tim Atletik Sulawesi Tengah yang di koordinir Ketua Harian PASI Sulteng, Muhammad Warsita melewatkan empat hari penyelenggaraan Kejuaraan Nasional (Kejurnas)  Atletik 2022 di Semarang Jawa Tengah tanpa sekeping pun medali. Hal ini berbeda dengan Kejurnas sebelumnya 4 tahun lalu di Stadion Madya Jakarta yang masih bisa full senyum dengan membawa pulang 1 medali emas, dan 2 medali perunggu lewat aksi-aksi Dita (emas lempar lembing U18),  Sandy 200 Meter Putra U18 (perunggu) dan Supriadin 200 meter U20 (medali perunggu). 

Selain Dita yang sudah beralih ke cabor Dayung, Sandy dan Supriadin masih turun berlomba di Kejurnas tahun ini yang akan berakhir Kamis (11/8/2022) besok. Namun demikian keduanya tak bisa mengulangi catatan manis seperti empat tahun lalu. 

Apakah dengan begitu, proses pembinaan prestasi di PASI Sulteng alami kemunduran?

Sekaitan hal itu, Ketua Harian PASI Sulawesi Tengah, Muhammad Warsita menyebut sistim pembinaan atlet di Sulawesi Tengah sejatinya ada di tingkat kabupaten/ kota. Meski demikian ia mengakui sumber daya manusia kurang mendukung termasuk minimnya  kompetisi yang ada di Sulawesi Tengah.

“Kalau bicara prestasi di kejurnas kali ini memang secara hasil atau  medali kita  belum maksimal. Ini karena kompetisi yang masih minim,” ujar Warsita.

Sementara itu pelatih Lompat jauh PASI Sulteng, Sunarto Lodik menilai perkembangan atlet Sulteng di kejurnas kali ini sudah bagus jika dilihat dari catatan waktu dari para atlet.

“Kalau saya melihat progress atlet kita di kejurnas ini tidak jelek, karena mereka rata-rata bisa memperbaiki catatan waktu nya . Seperti contohnya di lompat jauh. Taufik punya catatan lompatan itu 6,58 merer. Di Kejurnas ini malah jadi meningkat jadi  6,77 meter. Artinya tinggal menambah porsi latihan lagi sehingga mendapatkan limit PON yang 7,00,” ucap Sunarto. 

Tapi, capaian positif atlet atlet Sulteng ini jadi “sia- sia” karena di satu sisi, atlet daerah lain juga justru menghasilkan catatan yang diluar dugaan . Mereka mengalami peningkatan. 

” Anak-anak kita bisa memperbaiki rekor pribadinya dalam latihan, tapi, lawan juga meningkat prestasinya sehingga bisa dapat medali,” terang Sunarto. 

Diketahui, skuad PASI Sulteng yang berkekuatan 16 atlet dikejurnas tahun ini didominasi wajah baru yang belum mamiliki jam terbang di event nasional. Di antara mereka hanya Muh Sandy, Anas Hidayat, Fajaruddin, Qusay Mayang dan Supriadin yang pernah tampil di kejurnas sebelumnya di Stadion Madya Jakarta 2018.

PASI Sulteng yang dikomandani Faidul Ketteng sejatinya segera berbenah agar Atletik bisa memberikan hasil maksimal di PON XXI mendatang di Aceh- Sumut.CLG

Pos terkait