PALU, MERCUSUAR – KONI Sulawesi Tengah di bawah kepemimpinan M Nizar Rahmatu mendatangkan Jordan Yorry Moula sekedar untuk membagi pengalaman dan cerita tentang perjuangannya mendapat medali emas di dua PON secara berurutan.
Dihadapan 61 atlet Sulteng yang akan bertarung di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Jordan Yorry menanamkan disiplin dan semangat pantang menyerah kepada atlet Sulteng yang akan tampil di 18 cabang olahraga.
“Ketika para atlet masuk di Puslatda yang mewah ini, bukan suatu kebetulan menurut saya. Karena mereka adalah orang pilihan yang telah melewati seleksi dengan mendapatkan rengking terbaik bahkan medali. Ini yang harus dibanggakan dan jangan sekali-kali lewatkan peluang yang ada ini,” ujar Jordan kepada Mercusuar, Selasa (3/8/2021).
Jordan yang semasa jadi atlet telah menyumbang 4 emas di dua edisi PON menyebut lawan terberat atlet adalah egoisme yang timbul dari dalam diri. “Kalau saya dulu jam setengah lima sudah bangun untuk persiapan latihan. Karena yang menjadi lawan yang sebenarnya itu adalah dari malam sampai subuh latihannya, bukan mulai jam 7 pagi.
Menjadi seorang atlet itu bukan secara kebetulan, karena dihasilkan dari latihan dengan sungguh-sungguh sehingga bisa dipilih menjadi atlet daerah Sulawesi Tengah,” katanya.
Semua atlet, kata Jordan punya program latihan yang sama . Tapi soal niat pasti tak sama. Dan dia mengingatkan bahwa lawan-lawan Sulteng di PON mendatang juga lakukan persiapan.
“Lawan kita itu tidak tidur dan mereka pasti latihan juga . Semua atlet punya program latihan yang sama . Tapi soal niat pasti tak sama. Medali emas itu terbuat dari keringat dan tekad atlet . Kalau saya , akan menambah latihan, kalau masih ada sisa tenaga, saya akan sikat terus saya habiskan tenaga karena saya berpikir akan makan lagi,”kata Jordan.
“Setiap latihan, jadikan itu sebagai kompetisi . Tanpa disiplin ,kesuksesan itu tak kan pernah ada dan disiplin itu jangan sebatas diucapkan tapi dilakukan,” sebut Jordan mengakhiri. CLG