PALU, MERCUSUAR – Kasus sabu-sabu yang diduga dilakukan sembilan atlet pelajar di asrama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sulawesi Tengah Desember tahun lalu membuat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi sentra pembinaan olahraga PPLP meradang. Belajar dari kejadian itu Dispora Sulteng akan bersikap lebih tegas dan berharap tak ada lagi kejadian serupa di tahun-tahun mendatang yang bisa merusak citra PPLP.
Sekaitan hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Dispora Provinsi Sulteng, Yuskisan menyebut pihaknya tak akan toleran kepada atlet pelajar binaan Dispora yang melanggar aturan. “Yang jelas semua yang melanggar sudah kita keluarkan dan kami sudah melaporkan kejadian ini ke kementerian,” ujar Yuskisan kepada Mercusuar belum lama ini.
Sementara itu, Kepala Seksi Olahraga Pendidikan Dispora Sulteng, Rohyana mengakui dari sidak yang dilakukan 15 Desember 2021 lalu ditemukan rokok di asrama PPLP .
“Benar, dari sidak itu kita temukan rokok dan segala macamnya. Dan aturan-aturan kita sudah jelas bahwa (membuat) kelakukan (melanggar aturan) kita keluarin atau kita kembalikan pada orang tuanya ,” terang Rohyana.
Rohyana mengakui kecenderungan atlet pelajar PPLP merokok di asrama sudah berlangsung sejak lima tahun sebelumnya. Bahkan menurutnya juga terjadi perbuatan asusila di asrama PPLP pada fase tersebut.
“Ternyata bukan baru kali ini, dari 2017 sudah terjadi. Kalau ngomongin di tutupi, kita justru terbuka. Setelah kejadian sidak itu kita undang orang tua , kita telepon pelatih, pengelola asrama, pembuat kebijakan dan penanggung jawab. (Atlet) kita rumahkan, kita keluarkan dengan aturan-aturan yang ada. Ada atau tidak prestasi si atlet, kalau kelakuan tidak benar kita selesaikan , artinya bukan di PPLP tempatnya,” ujar Rohyana yang juga menjadi kepala asrama PPLP.
“Kita akan kordinasi dengan BNN, koordinasi dengan semua yang terkait untuk menjaga pencegahan kelakuan atlet yang tidak betul. Dan belajar dari sidak ini, kita mencegah pembiaran-pembiaran yang sudah terjadi sejak 2017,” beber Rohyana mengakhiri. CLG