PALU, MERCUSUAR – Kejuaraan Sepakbola Liga Berjenjang Piala Menpora U14 seri provinsi Sulawesi Tengah, pada Selasa (13/8/2019) pagi ini akan memainkan partai semifinal. SSb Aditama Bahari akan ditantang SSb Sinar Baiya dan SMPN 2 Palu menghadapi SSb Labuan Beru. Laga yang akan digelar di lapangan Faqih Rasyid Kelurahan Birobuli Utara ini akan dihelat mulai pukul 8.00 wita.
SSb Aditama Bahari lolos ke semifinal sebagai juara grup usai mengalahkan SSb Kramat Jaya Lasoani dengan skor 2-0. Hasil berbeda diraih SSb Sinar Baiya yang menantang SMPN 2 Palu memperebutkan singgasana juara grup B. Namun skor imbang 1-1 yang diraih kedua tim membuat SMPN 2 keluar sebagai juara grup dan SSb Sinar Baiya finish di posisi runner up.
Kejuaraan Sepabola Liga Berjenjang U14 seri Sulawesi Tengah tahun ini diikuti 4 kabupaten/kota , yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso. Sayangnya Poso yang mengirim 2 wakil, yakni SSb Lore Timur dan SSb Poso FC gagal melanjutkan pertandingan. Bahkan dikabarkan kedua tim tersebut sudah pulang sebelum menyelesaikan sisa jadwal bertanding karena terindikasi memalsukan dokumen pemainnya.
Gusti Alamsyah yang menjabat sebagai pengawas pertandingan menjawab pertanyaan Mercusuar terkait kasus tersebut.
“Benar, ada tim yang terindikasi memainkan pemain yang sudah lewat umur bahkan Sinar Baiya sudah memasukkan surat protes kepada kami dan setelah kami telusuri ternyata benar SSb Lore Timur dan SSb Poso FC gunakan pemain tidak sah. Sebagai pengawas pertandingan kami ambil sikap sesuai prosedur dan regulasi. Jadi semua nilai yang dihasilkan kedua tim itu telah kami hapuskan. Hasil sidang panitia disiplin yang dilaksanakn di Kantor Dispora Kota Palu , untuk tim Lore Timur sanksinya hanya di diskualifikasi dari Kompetisi Sepkbola Berjenjang U- 14 tingkat provinsi tahun ini saja, karena hal itu dinilai bukan kesalahan officialnya, tapi kesalahan pemainnya itu sendiri yang mencoret-coret ijazahnya, padahal dia sudah kelahiran tahun 2004. Sedangkan tim Poso FC, sanksinya berat, yaitu selain di siskualifikasi dari kompetisi ini ditambah lagi larangan mengikuti kompetisi segala usia kegiatan kemenpora selama 2 tahun, karena memang betul itu kesengajaan dari pelatihnya sendiri yang memainkan pemain yang bukan atas nama ijazah tersebut dalam artian yang main bukan orangya,”terang Gusti di sela-sela pertandingan, Senin (12/8/2019). CLG