PALU, MERCUSUAR – Super Soccer 2020 yang berakhir pekan lalu menyisakan cerita indah bagi tim Garuda Yaksa. Skuad besutan coach Dayat Ladela ini dinobatkan sebagai tim Fair Play oleh panitia pelaksana.
Sekaitan hal itu, Dayat Ladela yang menerima langsung piala di closing ceremony Super Soccer 2020, Kamis (31/12/2020) lalu berharap penghargaan yang diterima pasukannya bisa menjadi motovasi untuk berprestasi.
“Penghargaan ini saya pikir mungkin sebagai bentuk apresiasi dari panitia Super Soccer 2020 kepada Garuda Yaksa yang sudah tampil dengan mayoritas pemain muda usia dan kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini yang Insya Allah bisa memotivasi anak-anak, khususnya buat saya pribadi,” ujar Dayat.
“Memang, kami didominasi pemain muda usia. Kalau tak salah hanya dua pemain berusia 21 tahun, yang lain kelahiran 2002 ada dua pemain, 2003 juga ada 3 orang dan sisanya antara kelahiran 2004 dan 2005. Jadi, kalau dibilang kami berani (turunkan pemain muda), tidak juga. Tapi, saya hanya mencoba membiasakan anak-anak didik saya ini bagaimana merasakan tekanan menghadapi tim maupun pemain yang usianya jauh di atas mereka dan lagi pula kompetisi LKP kan libur,” tambahnya.
Perasaan senang dan bangga juga dirasakan pemilik klub Garuda Yaksa, Mohammad Yasin. Wakil bupati Donggala ini menilai piala adalah bonus dari pembinaan prestasi yang saat ini sedang dilakukan di SSB Garuda Yaksa binaannya.
“Sejauh ini, yang saya tahu Garuda Yaksa sedang berkompetisi di Liga Kota Palu. Kalau sepak terjang anak-anak di Super Soccer mendapat penghargaan sebagai tim fair play itu luar biasa bagi saya pribadi, karena mereka banyak pemain muda usia. Artinya, ini sebuah kebangfgaan bagi kami dan semoga kedepannya ada gelar-gelar juara lain yang bisa menjadi inspirasi anak-anak muda lainnya untuk berprestasi di Sepakbola,” sebut Yasin