PALU, MERCUSUAR – Sekolah Sepakbola (SSB) Tadulako Soccer School (TSS) yang saat ini hadir di antara banyaknya Sekolah Sepakbola yang lebih dulu eksis di Kota Palu diharapkan menjadi wadah candradimuka membentuk bakat dan potensi personality pesepakbola belia Kota Palu. Selain SSB TSS putra, Tadulako Kartini juga dibentuk untuk mengakomodir bakat-bakat putri yang jumlahnya tidak sedikit di Kota Palu.
“Awalnya SSB Tadulako Soccer School yang didirikan ini atas petunjuk dari Pak Danrem dan pak Kajasrem untuk pengembangan bakat anak-anak putra. Khusus Sepakbola putri sengaja kita buat juga karena saat ini ‘kan di Kota Palu dan secara umum di Sulawesi Tengah belum ada pembinaan yang intens untuk klub Sepakbola putri. Jadi kami berharap Sepakbola putri Tadulako Soccer School ini sebagai pilot project untuk pengembangan Sepakbola putri yang pertama di Sulawesi Tengah,” sebut coach Napoleon yang menjadi pendamping pelatih di Tadulako Kartini.
Napoleon menkonfirmasi hingga sekarang tercatat ada 20-an pemain putri bergabung dalam manajemen tim Tadulako Putri.
“Saat ini sudah ada sekitar 20 an pemain dan melakukan latihan seminggu dua kali dan kami berharap masih ada lagi putri –putri lainnya yang mau bergabung agar Sepakbola putri kita bisa juga diperhitungkan kedepannya di level nasional,” tandasnya.
Napoleon menambahkan Tadulako Kartini saat ini dilatih coach Widya yang telah mengantongi sertifikasi lisensi D nasional. “Untuk pelatih, kami juga memaksimalkan peran pelatih putri, yakni coach Widya. Kalau saya hanya sebagai pendamping. Harapan kita tentunya lebih kepada ingin memaksimalkan kemampuan coach Widya sebagai satu-satunya pelatih Sepakbola wanita yang ada di Sulawesi Tengah,” tutupnya. CLG
Regulasi Liga 1 Putri ini kan belum menentukan kelompok usia pemain, jadi siapa saja bisa bergabung di Tadulako Putri yang penting berbakat dan punya tehnik bola baik, Insha Allah bisa kita promosikan masuk di Liga 1 Putri Indonesia,” ujar Napoleon.