PALU, MERCUSUAR – Tahun 2024 kebugaran masyarakat Sulawesi Tengah memprihatinkan. Hal ini terungkap dalam Diseminasi Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) yang diselenggarakan Dispora Sulteng dengan menghadirkan Tenaga Ahli dari Kemenpora RI, Prof Ali Maksum belum lama ini.
Ali Maksum menyebut literasi fisik yang bagus, pengetahuan, pemahaman dan aktifitas fisik yang bagus itu akan meningkatkan partisipasi olahraga yang tinggi.
Pada kesempatan itu pula , Ia menilai tingkat partisipasi perempuan terhadap aktifitas olahraga lebih rendah dari pada laki-laki . Ini menjadi gejala umum yang tak hanya Indonesia, di dunia pun berlaku.
” Dalam olahraga prestasi probebility sukses perempuan itu sebetulnya lebih tinggi dari laki-laki karena tingkat persaingannya rendah,” terang Ali.
Dalam datanya, Ali menjelaskan bahwa olahraga nomor satu yang digemari masyarakat Sulawesi Tengah adalah olahraga Jalan dan Berlari, persentasi tersebut sebesar 31,8 persen. Yang kedua adalah Sepak bola
Namun, kata Ali, ada 29 jutaaan pelaku Sepak bola tersebar di wilayah Indonesia. Dengan logika itu harusnya prestasi Sepak bola Indonesia itu lebih bagus di bandingkan dengan negara Kroasia yang hanya berpendusuk 3,5 juta tapi mampu runner up Piala dunia.
“Kenapa yang 29 juta itu tidak kemana-mana (juara) karena mutu pembinaan dan mutu pelatih yang belum maksimal. Taekwondo atau Tinju tidak butuh banyak (atlet setim) tapi mutu pembinaannya sangat baik,” tandasnya.
Sebagian masyarakat Sulawesi Tengah melakukan kegiatan olahraga itu untuk kesehatan dan yang mau jadi atlet itu hanya 2,80 persen, kata Ali Maksum.
Ali berharap ada kebijakan dari pemerintah lewat Bappeda . Kebijakan publik itu harusnya menyasar ke sebagian besar kepentingan masyarakat, dan mustinya ada anggaran besar untuk melayani olahraga masyarakat. Karena selama ini anggaran di Dispora itu banyak tersedot ke olahraga prestasi sehingga perhatiaan ke olahraga masyarakat nyaris kurang sehingga masuk akal kalau kebugaran masyarakat tertatih-tatih karena belum digarap secara sungguh-sungguh.
Ali berharap pemerintah provinsi melakukan inovasi dengan mengundang Inorga, atau stake holder yang berkaitan dengan bagaimana menggerakkan masyarakat untuk aktif berolahraga
Dari data – data yang dikumpulkan bahwa Kondisi kebugaran masyarakat Sulawesi Tengah memprihatinkan atau sebesar 66,4 persen atau setara dengan 1,5 juta orang. Sedangkan tingkat kebugaran fisik orang Sulawesi Tengah hanya sebesar 3,9 persen atau sekira 88,9 ribu orang. CLG